Maaf jika banyak typo 🍎
☊☊☊
"Aaaammhhh" Irene memberontak ketika mulutnya ditutup oleh orang yang menyeretnya dengan tangan.
Perempuan Bae itu tak berani membuka matanya. Rasa terkejut dan takut menjadi satu. Bahkan tubuhnya gemetar dan ia juga menangis.
"Buka mata kamu," ujar orang itu dan membuat Irene menyadari sesuatu. Ia kenal suara ini. Tak mau menuruti, Irene masih berusaha melepaskan diri dari orang tersebut.
"Lepasin aku!" Ujarnya.
"Lepas!" Ia memberontak.
Tetapi apa daya ketika orang itu malah memeluk dirinya. "I Miss you," ujarnya lirih membuat Irene semakin menangis.
"Hiks.... Jahat!!!" Ujarnya memukul-mukul laki-laki itu.
"Oh Sehun, kamu jahat!!!" Ujar Irene dan berusaha melepaskan diri dari pria itu. "Aku udah lupain kamu! Lepas!!" Ujarnya.
Tetapi Sehun tak mau melepaskannya. Bahkan sangking kuatnya, sebagai baju yang Irene kenakan itu sobek di bagian atas. Membuat Irene merasa dilecehkan.
"Aku gak tau kamu bisa se sexy ini." Ujar Sehun. Wajahnya mulai mendekat ke wajah Irene, perempuan Bae itu tentu tak bodoh dengan apa yang ingin Sehun lakukan.
Duk.
Brakk.Itu adalah suara hasil seseorang yang menendang Sehun hingga pria itu terjatuh.
Ya, Suho datang dan kini memakaikan jaket di bahu Irene. "Kamu gak kenapa-napa?" Tanyanya menatap perempuan Bae itu.
"Suho!" Ujar Irene yang melihat Sehun akan memukul Suho.
Suho menoleh dan kembali menyerang perut dan wajah Sehun. "Masuk mobil!" Ujar Suho dan dituruti oleh Irene.
"Irene!" Sehun ingin mengejar perempuan Bae itu, tetapi dengan cepat Suho mencegahnya. Perkelahian pun kembali terjadi diantara keduanya.
"Dia udah melupakan kamu, jadi sebaiknya kamu juga sadar udah menyakitinya," ujar Suho sembari mengatur nafasnya.
Sehun mengusap sudut bibirnya. "Bukannya harusnya kamu yang menjauh? Karena dari awal, Irene adalah milikku," ujar Sehun semakin membuat Suho terpancing.
Pukulan pun dilayangkan pria Kim itu dan membuat Sehun kembali merasakan sakit di bagian wajahnya.
"Tapi kamu juga harus paham, kalau kamu sudah melepaskannya saat batal menikahinya," pria Kim itu menatap tajam pada laki-laki Oh tersebut.
Yang dilakukan Sehun hanyalah tersenyum miring sembari mengelap sudut bibirnya yang berdarah.
"Aku peringatkan, jangan pernah dekati Irene lagi! Biarkan dia bersamaku, karena aku tak akan membiarkan siapapun menyakitinya, terutama kamu,"
Setelah mengatakan itu, Suho pun meninggalkan Sehun dan berjalan menuju mobil.
Sehun hanya bisa menatap pria itu, dan tersenyum setelah mobil Suho pergi. Setelah itu, ia pun juga meninggalkan tempat tersebut.
☊☊☊
Suho memberhentikan mobilnya. Membenarkan jaket yang terletak di pundak Irene, karena pakaian dalam perempuan itu sedikit terekspos.
Dalam jarak sedekat ini, dapat Irene rasakan hal aneh pada dirinya. Tak hanya itu, telinganya juga menangkap suara degup jantung yang memburu.
"Kenapa?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Suho.
Irene menatapnya. "Makasih," ujarnya.
Suho tersenyum, mengusap kepala Irene dengan lembut. "Apapun akan aku lakukan demi melindungi kamu," ujar Suho.
Tiba-tiba saja perempuan Bae itu menangis. Membuat Suho jadi bingung. "Irene?"
"Hiks....." Irene menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Irene? Kamu gak kenapa-napa?" Suho tampak khawatir. "Irene? Kamu kenapa?" Suho pun melepas sabuk pengaman dan dengan cepat membawa Irene kedalam pelukannya. Tan lupa ia mengusap kepala perempuan itu agar Irene bisa sedikit tenang.
"Aku gak tah kalau kamu gak ada tadi," ujarnya.
Suho menghela nafas, dan masih mengusap kepala Irene. "Lupain hal tadi. Sekarang kamu aman, ada aku" ujar Suho.
Irene melepaskan pelukannya. Mata sembab itu menatap wajah Suho yang dipenuhi dengan lebam dan sudut bibir yang berdarah.
Perlahan, tangan Irene mengusap wajah itu. Bahkan Irene tak bisa berbohong untuk mengakui ketampanan Suho.
Sedangkan Suho hanya diam menikmati usapan lembut dari Irene itu.
"Kamu seperti ini karena aku," ujar Irene.
Suho menggeleng. "Aku seperti ini karena keinginanku untuk melindungi kamu," ujar Suho.
Mendengar hal itu, Irene merasa ingin tahu. "Kenapa kamu ingin melindungiku?" Tanya Irene.
"Karena aku mencintaimu, Bae Irene"
ToBeContinue 🍎
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandaran-end
Fiksi Penggemar☊☊☊ ✔ Sesuatu yang dibutuhkan ketika lelah adalah istirahat. Tapi jika yang lelah adalah perasaan, maka yang dibutuhkan adalah sandaran. "Kenapa tidak berhenti saja?" "Ingin, tapi tak bisa" "Huh..... aku juga ikut lelah melihatmu seperti ini" "Maaf...