Waktu cepat sekali berlalu, tak terasa kini sudah memasuki tahun ketiga pernikahan Rose dan jungkook tapi sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda Rose hamil.
Ternyata ini yang di rasakan alice eonni jika mertua nya membicarakan tentang keturunan, rasanya sangat menyakitkan saat orang-orang menyinggung tentang hal itu apalagi Mertua. Orang tua jungkook memang menyayangi Rose, selain karna ia menantunya, orang tua rose adalah teman keluarga jeon
Namun sejak satu tahun belakangan sikap mereka sedikit berubah, mungkin mereka kecewa dan lelah menunggu untuk mendapatkan cucu terlebih lagi usia mereka yang semakin menua, apalagi ayah jungkook yang sering kali keluar masuk rumah sakit.
Jujur saja Rose tertekan dengan keadaan ini, meskipun jungkook terlihat bahagia di depan rose dan menerima Rose apa adanya, tapi rose yakin sebenarnya suaminya saat ini juga sudah mengharapkan kehadiran buah hati dalam rahim Rose.
_
_
_
_
_
_
_Kini jungkook mengembangkan senyum nya, ia tidak sabar menunggu istrinya keluar dari kamar mandi. Akhir-akhir ini Rose sering mual dan tidak nafsu makan. Oleh karna itu atas usulan dari eomma jeon dan suaminya, Rose pun mau melakukan tes.
Jujur saja rose takut dan lelah jika hasilnya akan sama saja, sudah sering kali rose melakukan tes tapi hasilnya nihil.
Ceklek.
Dengan sigap jungkook berdiri dari duduknya dan menghampiri istrinya.
"Bagaimana?" antusias jungkook
Rose hanya menunduk dan menggeleng pelan, lalu jungkook merebut test pack dan melihat satu garis menandakan hasilnya Negatif.
Air mata rose sudah tidak bisa terbendung lagi. Ia merasa sangat gagal menjadi seorang istri dan seorang ibu.
"Hey kenapa menangis?" Jungkook mengusap airmata di pipi Rose
"Tenanglah kita harus tetap berusaha" jungkook memeluk rose dengan erat
"Bagaimana jika aku tidak bisa hamil jungkook-ahh, apa kau akan meninggalkan ku hiks..." Isak rose di pelukan jungkook
"Apa yang kau bicarakan? Jangan berfikir macam-macam. Apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan mu"
_
_
_
_
_
_
_
_Saat ini Rose dan jungkook sedang makan malam di meja makan, seperti biasa Rose melayani jungkook dengan sangat baik. Jungkook sangat bersyukur istrinya masih peduli padanya dan tidak selalu terlarut dalam kesedihan nya.
"Permisi tuan,, nyonya dan tuan jeon datang" ujar pelayan
"Kenapa tiba-tiba?" Terdengar bunyi langkah kaki menghampiri ruang makan dan pelayan tadi pun pergi.
"Jungkook, bagaimana hasilnya?" tanya nyonya jeon antusias terlihat senyuman sudah terukir di bibi kedua mertua Rose ini.
Rose hanya bisa menunduk dalam, ia menahan air matanya agar tidak turun.
"Apa eomma dan appa sudah makan? Duduklah dulu ayo..."
"Jangan mengalihkan pembicaraan. Kami habis menghadiri acara dan kami sudah makan malam, aku menyempatkan waktu kemari untuk mendengar kabar bahagia kook, eomma mu bilang istri mu sering mual" Ujar appa jeon, Mata Rose semakin berkaca-kaca
"Hasilnya negatif mungkin Rose mual hanya karna kelelahan, kami akan berusaha lagi"
Terlihat raut wajah kecewa dari kedua orang tua jungkook.
"Mau sampai kapan kau usaha? Sampai appa mu ini mati?!""Appa cukup, mengerti lah keadaan Kami"
"Aku fikir ada sesuatu yang salah pada istrimu" Air mata Rose mulai Turun mendengar perkataan mertua nya.