Pertandingan selesai, Yeonjun di nyatakan menang. Ia mendapatkan juara satu di bidang bela diri gulat. Dengan bangga, yeonjun menghampiri tribun dimana terdapat keluarga dan teman-temannya yang menunggu disana.. Tapi, kenapa Anna tidak ada? Gadis itu memiliki janji dengannya.
"Mom" Yeonjun tersenyum dan menyerahkan piala itu untuk Rose
"Mommy bangga padamu" Rose mencium kening putranya dan memeluknya erat
"Dad" Yeonjun tersenyum dan berganti memeluk sang ayah
"Yeonjun ku tidak pernah mengecewakan" Ucap jungkook menempuk pundak putranya.
"Yeonjun kami mencintaimu kawann" Ucap Felix dengan dramatis membuat yeonjun terkekeh geli mendengarnya
Pria itu menatap sekitar seolah mencari sesuatu yang hilang "Dimana Anna?" Tanya nya tiba-tiba
"Tadi saat kau bertanding dia keluar dengan ibunya" Jawab Felix
"Kenapa kau mencari Anna?" Tanya jungkook tiba-tiba
"Karena Yeonjun mencintai Anna. Sebelum bertanding di tempat persiapan tadi yeonjun menyatakan perasaannya pada Anna dan Anna bilang akan menjawabnya saat yeonjun telah memenangkan pertandingan" Ucap Felix dengan panjang lebar sedangkan yeonjun yang malu hanya menatap sinis mulut Felix yang tidak bisa di kontrol.
"A-apa?" Gumam Rose yang terkejut. Sontak saja sepasang suami istri itu saling memandang satu sama lain.
Jungkook yang melihat raut wajah Rose pun menghela nafas berat lalu mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja. Jungkook mampu mengurusnya.
"Sebaiknya kita pulang. Yeonjun, ada yang ingin daddy bicarakan. Datang keruangan kerja daddy" Titah Jungkook. Yeonjun sempat bingung kenapa ia dipanggil. Apakah ini pembicaraan serius sampai daddy nya hanya ingin berbicara empat mata
"Ayo nak pulang" Ucap Rose lirih. Entah kenapa ia merasakan sesak di dadanya. Sejak mengabdi menjadi istri dan ibu rumah tangga bagi suami dan anaknya, Rose memang sangat sensitif apalagi sejak melahirkan si kembar.
——————
"Ada apa dad?" Tanya yeonjun yang duduk di sofa ruang kerja jungkook berhadapan langsung dengan jungkook
"Sejak kapan menyukai Anna?" Tanya jungkook to the point.
"Sejak..." Yeonjun sedikit berfikir
"..... Entahlah, perasaan itu datang tiba-tiba. Aku sudah 16 tahun, bolehkan aku menyatakan perasaan ku pada seorang gadis?"
"Boleh, itu tidak salah. Yang salah adalah karena gadis itu Anna!" Ucap jungkook membuat Yeonjun menampilkan ekspresi bingung
"Kenapa salah? Anna juga seorang gadis. Dia baik, cerita, ramah dan orang tua nya adalah teman baik daddy dan mommy" Ucap yeonjun protes
Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Rose yang masuk ke dalam karena perintah jungkook
"Si kembar sudah tidur" Ucap Rose pada jungkook. Suaminya pun menuntun Rose untuk duduk di sebelah nya dan berhadapan langsung dengan yeonjun.
Rose gugup benar-benar gugup. Apakah ini saatnya yeonjun mengetahui segalanya?
"Dia sudah besar, kita tak perlu berlama-lama menunda pembicaraan ini sebelum yeonjun semakin jatuh ke lubang dosa dengan mencintai wanita yang salah" Ucap jungkook seolah tau apa yang Rose pikirkan.
"Ada apa ini sebenarnya?" Tanya yeonjun yang kebingungan. Rose yang tak tahan untuk tidak menangis pun menutup muka dengan kedua tangannya.
"Kau cukup diam disini biar aku yang menjelaskan" Jungkook mengusap pundak sang istri agar tenang
Jungkook menyerahkan sebuah box berukuran sedang pada yeonjun dan meletakkan di meja
"Apa ini?" Tanyanya
"Buka saja" Jawab Jungkook.
Yeonjun melihat banyak foto saat ia bayi, beberapa surat-surat. Sepertinya penting dan foto laki-laki maupun seorang perempuan yang tidak ia kenal. Bahkan ada foto bibi jennie yang yeonjun kenal.
"Kau bingung? Biar daddy jelaskan. Kau seharusnya cukup besar untuk mengerti ini nak. Sebenarnya daddy ingin mengatakan nanti saat kau berusia 20 tahun namun ini tidak bisa di tunda lagi" Ucap jungkook.
"Kau tau bahwa kau adalah anak angkat kami kan yeonjun. Mommy dan daddy tidak pernah menyembunyikan itu sebelumnya dan kau bisa menerimanya. Siapapun kau, yeonjun tetap putra mommy dan daddy, ahli waris tunggal dari keluarga jeon" Yeonjun mengangguk paham mendengar ucapan daddy nya.
"Lihat foto ini" Jungkook menyerahkan dua foto. Yang satu adalah foto sepasang suami istri dan yang satu lagi foto seorang wanita
"Siapa dia? Kenapa di dalam foto itu ada bibi jennie?" Tanya yeonjun
"Pria itu bernama kai, mantan suami dari jennie.." Jawab jungkook
Lalu jungkook pun berjalan mendekati yeonjun dan menunjuk foto seorang wanita "... ini adalah ibu mu dan kai... Adalah ayah kandung mu"
Deg
Air mata yeonjun tak mampu terbendung lagi, sedangkan Rose hanya bisa terisak pelan dan menunduk.
"J-jadi maksut daddy???"
"Karena jennie tau suaminya memiliki anak dengan wanita lain itu sebabnya dia meminta cerai"
"Jadi ibu kandung ku seorang perusak rumah tangga orang?" Tanya yeonjun miris
"Nak.." Gumam Rose seolah mengerti rasa sakit putranya.
"Astagaa" Yeonjun merasakan sesak di dadanya.
"Apapun permasalahan jennie dengan orang tua kandung mu. Mommy dan daddy selalu disini, kami sudah menyiapkan masa depan yang baik untuk mu" Jungkook mengusap kepala yeonjun
Pria berusia 16 tahun itu terlalu malu dan lelah, mengapa ia harus berada di posisi ini.
"Dan yang daddy ingin sampaikan... Kau dan Anna dari satu ayah yang sama. Kau—"
"Aku paham dad...." Ucap yeonjun menyela
"... Baru saja Anna mengirim pesan bahwa dia akan pindah sekolah dan menolak perasaan ku. Kini aku tau apa penyebabnya" Yeonjun terkekeh miris
"Kau sudah besar nak, daddy tau kau akan mengambil keputusan yang terbaik untuk dirimu sendiri. Mommy dan daddy tau kau tidak akan mengecewakan kami" Ucap jungkook dengan sungguh-sungguh.
"Terimakasih karena telah menerima ku" Yeonjun berkata dengan lirih
"Apa yang kau katakan yeonjun! Mommy tidak suka kau berterimakasih seperti itu" Ucap Rose kesal dan semakin menangis membuat yeonjun bangkit dan memeluk ibunya
"Sampai kapan pun kau tetap putra ku. Merawat mu adalah kewajiban kami nak" Rose mengusap air mata yeonjun
"Mom aku ingin tau siapa nama wanita itu?" Yeonjun bertanya tentang ibu kandungnya
"Minji, Kim Minji"
*********