Jeon yeonjun, anak laki-laki satu-satunya di keluarga jeon itu telah menginjak usia 15 tahun dan putri kembar jadi keluarga jeon, hyeri dan hyura yang kini telah berusia 10 tahun. Tak lupa kedua orang tua mereka yang telah menginjak usia kepala 3 namun masih terlihat muda bahkan tidak nampak kerutan sedikit pun.
Apalagi Jungkook, dia terlihat lebih muda dan gagah setelah menambah tatto dan piercing di wajahnya. Awalnya Rose menolak jungkook melakukan piercing namun akhirnya ia mengalah. Rose tak ingin mengekang kemauan sang suami asalkan suaminya merasa nyaman dan senang.
Wanita dengan rambut blonde itu berdiri di depan cermin memandang dirinya sendiri. Dia di kejutkan dengan sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggang nya.
"Astaga!" Pekik Rose
"Kenapa melamun? Apa yang kau pikirkan?" Tanya jungkook tepat di samping telinga istrinya. Tangan pria itu tak bisa diam. Ia mengelus perut rata istrinya.
"Oppa, aku merasa berat badan ku naik. Aku terlihat lebih besar" Gumam Rose
"Tidak, kau terlihat sangat seksi di mata ku" Jungkook mengecup pundak Rose
"Oppa kau tidak jujur. Kau hanya mau menghibur ku kan" Rose mengerucutkan bibirnya
"Hei bukan begitu" Jungkook membalikkan tubuh Rose untuk menatapnya
"Bagaimana pun keadaan mu aku tetap mencintaimu. Kau tidak perlu khawatir berat badan mu naik karena aku hanya akan selalu memandang mu. Lagipula kau tidak terlihat gemuk sayang, aku berkata jujur tentang hal itu" Jungkook mengelus kepala istrinya.
Jungkook memiringkan kepalanya untuk mencium bibir merah milik istrinya. Perlahan mereka memejamkan mata dan saling mendekat.
"Mommy!!" Teriak Anak perempuan mereka dari luar sontak membuat Rose mendorong jungkook untuk menjauh dan terkekeh pelan melihat wajah jungkook yang terlihat kesal.
"Mereka datang" Ucap Rose tersenyum lalu membuka pintu kamar.
"Sayang, nanti malam kau harus bersiap dengan permainan kasar ku" Ujar jungkook membuat Rose melotot ke arahnya dan memberi tanda untuk tidak berkata macam-macam di depan anak-anak.
_
_
_
Rose menyiapkan roti selai coklat untuk suami dan anak-anaknya di meja makan. Mereka memulai sarapan pukul 8 pagi karena ini hari libur.
Semakin besar yeonjun terlihat semakin dingin sifatnya. Mungkin sifat jungkook menurun padanya padahal jungkook bukanlah ayah kandungnya. Sejak kecil yeonjun memang telah terbiasa bersama jungkook, jungkook menyayangi dan memperlakukan yeonjun seperti putranya sendiri.
Yeonjun di didik jungkook untuk menjadi anak yang mampu bertanggung jawab serta bisa menjaga Ibu dan adik-adiknya. Itu sebabnya yeonjun sangat menyayangi Rose bahkan tak pernah membantah apa yang di perintahkan lagipula Rose sangatlah lemah lembut. Ia adalah ibu terbaik bagi yeonjun.
"Yeonjun bagaimana latihan mu kemarin nak?" Tanya jungkook usai menelan Roti nya.
"Berjalan dengan baik dad, semuanya terlihat segan padaku bahkan pelatih sekali pun. Aku tidak mau di spesialkan di sana, aku mau sama seperti teman yang lainnya meskipun pelatih tau aku anak dari sekolah menengah" Ucap yeonjun tanpa ragu
"Baiklah daddy akan memberitahukan kepada pelatih dan semua guru" Jungkook tersenyum memandang putranya. Ada rasa bangga karena putranya tak mau berada di zona nyaman dan tak mau hanya mengandalkan nama besar ayahnya.
"Oppa bagaimana sih, bukannya seharusnya senang karena semuanya menjadi lebih mudah" Sahut Hyura
"Hyura, kau harus mencontoh oppa mu. Mengerti?" Ucap Rose sembari memberikan susu untuk putrinya.