"Aku mau dalam dua hari kau harus mendapatkan bukti apapun tentang kai. Periksa semua Hotel di daerah rumahnya" Taehyung mengakhiri panggilan itu
Dengan cepat pria itu memakai jas nya dan mengambil kunci mobil nya untuk bertemu wanita yang beberapa waktu lalu menelepon dan meminta bantuannya. Ia sudah janji akan menceritakan semuanya.
"Sajangnim kau mau kemana?" Tanya Sekretaris baru taehyung yang baru saja masuk sembari membawa beberapa dokumen berkas di tangannya
"Aku ada urusan, wae? Bukankah hari ini jadwal ku senggang?"
"Emm,, maaf Sajangnim.. Ada meeting mendadak dengan klien soal pembahasan pembangunan hotel dan juga perencanaan perluasan kawasan nya"
"Yuju,, tunda saja meeting itu, bilang pada mereka aku ada urusan yang tidak bisa di tunda"
"Tapi..." Belum sempat Yuju berbicara taehyung sudah keluar ruangan dengan sedikit cepat
Taehyung mempercepat Kecepatan mobil nya dua kali lipat. Hatinya terasa tidak tenang dan sesak saat mendengar suara Rose di telpon seperti sedang menangis apalagi Rose meminta bantuan taehyung untuk menyelidiki tentang kai, Rasa Khawatir dan bingung menjadi satu di pikirannya. Kenapa Rose harus menyelidiki tentang kai?
*
*
Ting tongBel Rumah itu berbunyi lebih tepatnya apartemen Rose. Kening taehyung berkerut.. Kenapa Rose tidak membukakan pintu? Padahal Di telpon, Rose bilang ingin bertemu di apartemen saja
Berkali-kali taehyung memencet bel akhirnya Di bukakan pintu juga oleh sang wanita
"Kenapa lama?" Tanya taehyung cemas
"Maaf, aku habis membersihkan diri sebentar. Ayo masuk" Rose pun Menutup pintu saat taehyung sudah masuk ke dalam apartemen nya
Rose duduk di samping taehyung dan sedang membawa handuk untuk mengeringkan rambutnya yang basah sehabis keramas.
Taehyung menatap rose lekat. Wanita ini benar-benar Apa adanya, Bagaimana bisa di depan laki-laki ia memperlihatkan Rambutnya yang basah dan berantakan serta memakai bathrobe di atas lutut. Apakah Rose sedang menguji seberapa tahan taehyung bisa menahan nafsu? Taehyung yakin pria mana pun jika melihat pemandangan seperti ini akan berfikiran liar.
"Taehyung kau kenapa?"
Taehyung kembali mendapatkan kesadaran nya "Oh tidak apa-apa, kalau begitu cepat katakan yang ingin kau katakan" Taehyung mulai berbicara dan menatap rose dengan serius
Rose menghela nafas pelan dan mengambil handphone di atas meja nya, ia mulai memutar audio di handphone dan meletakkan nya di meja
Taehyung sebenarnya bingung apa yang di lakukan rose tiba-tiba raut wajahnya menjadi tegang saat rekaman suara yang di putar rose mulai berbunyi
Muka taehyung menjadi memerah tanda marah, tangannya mengepal hebat setelah rekaman itu selesai. Taehyung mulai luluh saat Rose dengan lembut menyentuh tangannya
"Itu sebabnya aku meminta bantuan mu" Keduanya sama-sama menatap mata satu sama lain
"Aku tidak percaya kai..."
"Aku tau tae,, oleh sebab itu kita harus membongkar ini semua. Aku juga tidak mau jennie menjadi terpuruk di kemudian hari. Aku mau sahabatku bahagia dan terlepas dari lelaki brengsek itu. Bantu aku taehyung, aku tidak bisa sendirian" Mata Rose mulai memerah dan berkaca-kaca, seperdetik kemudian mata hazel itu mulai menjatuhkan Air yang sudah tak bisa terbendung
Dengan sigap Taehyung menarik Rose agar mendekat dan memeluk nya erat. Rose terisak dan menyembunyikan wajahnya di dada taehyung. Jujur saja hati pria ini menjadi sakit dan lemah saat mendengar isakan menyakitkan dari wanita yang sudah lama ia cintai, tapi mungkin dengan menangis lah perasan Rose bisa sedikit lega