Ada kali setahun jean nggak apdet wkwkwk
Maap ya T_T tugasku banyak pake banget gatau lagi gimana cara bagi waktunya, belom biasa T_T
Terus aku juga sempet kehilangan minat buat lanjutin ceritaku di wp, padahal di draf numpuk konsep work ku yang lain :((
Trus aku tuh jarang nonton yang romance romance lagi, padahal book ini book teenlit romance T_T jadi ya nggak ada inspirasi T_T apalagi hidupku nggak ada romance-romancenya pisan T_T
(Halah banyak alasan kamu Jean)
By the way, mohon maap ini belum direvisi :) maaf ya kalau typo
Yasudah, happy reading
***
Dika mendudukkan dirinya di sebuah sofa butut milik sekolah. Tangannya memetik gitar di pangkuan dengan asal. Sesekali lelaki itu menoleh pada ponselnya, menunggu notifikasi dari teman-teman se-bandnya. Dihadapannya ada Haikal dan Nanda yang sedang asyik bermain game di ponsel mereka.
Lelaki dengan gitar di pangkuan tersebut menghela nafas berat. Tangannya masih memetik gitar asal.
Nanda yang melihat kelakuan Dika menaikkan satu alisnya. Kemudian lelaki itu menendang satu kaki Dika yang membuatnya hampir saja mengumpat.
"Bangs--Apaan sihh?!"
"Sensian amat kayak cewek. Kenapa sih lo? Galau?"
Haikal melirik Dika sekilas, kemudian fokus pada ponselnya kembali.
"Nggak"
"Shaula pasti? Iya nggak?" tanya Nanda.
Dika terdiam. Perhatiannya fokus pada gitarnya.
"Gue yakin lo liat kemarin Shaula sama Rak--"
Haikal segera menyenggol lengan Nanda. Mencegah lelaki itu mengatakan hal lebih.
Tetapi sepertinya Nanda tidak peduli.
"Kenapa sih lagian galauin Shaula? Cewek banyak kali bukan cuma dia. Dia juga nggak secantik itu sampe harus digalauin"
Tangan Dika mengepal. Matanya menatap tajam Nanda yang masih mengoceh. Haikal mulai panik.
"Lagian ya, Shaula tuh ketinggian nggak sih? Emang lo mau kalau dia pake sepatu hak nanti tingginya ngelebihin elo? Malu kali. Apa coba yang menarik dari dia"
"Lo--"
Dika berdiri dengan amarah. Hendak membalas perkataan Nanda namun ucapannya terpotong oleh seseorang yang baru saja datang.
"Mulut lo dijaga"
Nanda berjengit kaget. Tubuhnya sedikit mundur karena seseorang yang baru saja datang itu mencengkram kerahnya. Sesaat kemudian Nanda mendorong tubuh Rakha sampai cengkramannya terlepas.
"Santai, Bro. Gue cuma mengutarakan pendapat" ucap Nanda santai. Sedikit gemetar juga karena Rakha terlihat sangat kesal.
Nanda melirik sedikit pada Rakha "Iya iya sori, oke? Tau kok Shaula pacar lo. Gue cuman heran aja tadi si Dika galauin Shaula gitu"
"Gue nggak galauin Shaula, Bangsat!" Dika menyeru marah. Rakha hanya sedikit melirik pada lelaki itu.
Dan Haikal bersumpah ia ingin beranjak saja dari pertikaian ketiga orang ini. Namun memang sepertinya mulut Nanda perlu diawasi.
"Btw, gue kira pacarnya Shaula itu Alfa, nggak taunya elo ya, Kha?"
Rakha terdiam sebentar "Gue bukan pacarnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower For Who?
FanfictionKim Sojung as Shaula Vania Shaula hanya gadis biasa. Tidak banyak yang bilang wajahnya cantik, bahkan ada yang bilang jelek. Dengan keadaan seperti ini, Shaula tidak berharap punya banyak teman. Atau berharap ada laki laki yang menyukainya lalu berp...