13

80 14 3
                                    


Umm... chap ini full AlfaShaula

Chap depan ganti ship ehehehe

Happy reading

***

Shaula sampai di cafe yang dijanjikan semalam oleh Alfa. Matanya melirik kesana kemari dan akhirnya menemukan Alfa yang tengah duduk sembari memainkan ponselnya. Shaula pun menghampirinya.

"Udah lama, Fa?

Alfa tersentak dan mendongak "Enggak, kok. Baru aja. Duduk Shau"

Shaula duduk di hadapan Alfa dan keadaan menjadi hening sebentar.

"Lo mau pesen makanan? Gue pesenin sekarang" tawar Alfa memecah keheningan.

Shaula menggeleng "Enggak deh. Tadi pagi ibu gue masak banyak. Jadi kenyang banget"

"Mau minum aja?"

Shaula mengangguk "Boleh deh. Caramel macchiato medium cup"

Alfa mengangguk dan memesan. Lalu keduanya dilanda kecanggungan lagi. Shaula pun berusaha terlihat biasa saja walau daritadi ia sangat gugup.

"Umm.. Shau. Lo udah liat kan ya?"

Shaula memilih mengangguk. Lalu lanjut mendengarkan.

"Gue nggak maksud boong. Karena gue tau proker gue yang bikin proker lo diundur sampai lo sedih kayak gitu. Lo tau kan? Nentuin tanggal keputusan anggota sama Bunder juga karena ini project besar"

Belakangan ini Alfa sedang menjalankan proker baru. Termasuk proker besar dan Alfa di dapuk menjadi sekretaris. Prokernya dirahasiakan termasuk tanggal.

Sewaktu itu, secara tak sengaja Shaula menemukan proposal proker di meja Alfa saat sedang piket. Dan ternyata Proker Alfa-lah yang membuat Bunder membatalkan pelantikan yang sudah direcanakan baik baik.

Parahnya lagi, Alfa tak memberitahunya dan menenangkannya agar tak usah sedih karena proker yang diundur. Shaula jadi merasa dikhianati.

Beberapa hari itu ia sempat tak fokus latihan dan Fika menenangkannya dan berkata semua akan baik baik saja.

"Gue bingung mau gimana selain bohong sama lo"

Shaula menarik nafas "Gue sebenernya nggak semarah itu. Cuma ya lo tau ngurus surat pelantikan nggak gampang dan tiba tiba diundur gitu aja"

"Apalagi lo bersikap seakan akan lo nggak tau apa apa waktu gue cerita kalau pelantikan junior gue diundur"

"Sorry ya, Shau?" Alfa meringis. Tangannya maju hendak memegang jari Shaula, tapi ia mengurungkannya.

Shaula hanya terdiam.

"Gue juga nggak bisa apa apa. Gue nggak bisa tiba tiba egois bilang tanggalnya diganti aja"

"Maaf ya?"

Shaula memilih mengangguk. Lalu tersenyum "Nggak papa, Fa. Gue cuma lagi capek latihan plus shock nemu proposal lo" Shaula menunduk dan memainkan tangannya.

"Dimaafin ga nih?" Alfa mendorong dahi Shaula dengan jari telunjuk dan membuat Shaula terdongak lagi.

Shaula meringis dan dengan cepat menangkap jari Alfa "Iya dimaafin ih udah lepas!"

Alfa tertawa "Baikan nih ya?"

"Iya baikan" ucap Shaula sembari mengusap dahinya.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Melihat Caramel macchiatonya datang dengan ukuran large cup, Shaula menyerngit.

Flower For Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang