18

80 17 7
                                    

Hai, i'm sorry for late updatee

Aku banyak tugas gais, serius. Pusing deh.

Ada yang masih bangun nggak? Hehe gila aku lagi jadi kalong ini belom bobo malah apdet jam segini wkwk.

Chap ini ditulis dari kemaren sebenernya tapi belum aku edit T_T Sorry for all typos atau kalau ada narasi yang nggak jelas

Tapi aku puas banget abis nulis chap ini serius. Merinding merinding keju. Dibaca ya gais, jangan lupa vote dan komen. Aku butuh motivasi buat lanjut nulis T_T

Happy reading 💙











***













"Ayolah, Shau!"

"Nggak mau, Jane!"

"Waktu malem ke ulang tahun Kiya lo mau pake!"

"Itu kan malem. Ini acaranya dari siang. Lagian itu dipaksa Kak Bulan"

Jane menurunkan liptint-nya dengan bibir dicebikkan.

"Nggak asik lo, Shau!"

Shaula memutar bola matanya. Keempat gadis itu pun akhirnya keluar dari kamar mandi dan mulai menikmati bazaar yang tersedia disana.

Konser musik dengan artis sebagai guest star baru akan datang saat malam nanti. Sore ini hanya penampilan lokal dari teman-temannya. Termasuk Dika.

"Ini si band-nya Dika belum tampil ya?"

"Nggak tau. Katanya sih nanti pas deket deket malem"

Shaula mengabaikan percakapan kawan-kawannya dan memilih untuk mencoba beberapa snack yang tersedia disana. Di tangannya sudah ada 5 sosis bakar.

"Menurut lo gimana, Sha--Astaga baru juga masuk udah beli makanan aja!" Jemmi menegur Shaula yang memegang 5 sosis bakar tersebut.

"Jangan nyalahin gue doang dong! Tuh liat Hani"

Jemmi dan Jane menoleh ke arah Hani. Dan benar saja, gadis itu sudah memegang 5 sosis bakar di tangan kirinya dan takoyaki di tangan kanannya.

"Haniii"

"Apasi gue laper. Kuy lanjut"

"Ada boba ngga ya~~"

Hani berjalan santai mengitari bazaar makanan. Shaula mengikutinya dengan langkah kecil dan membuat kedua temannya yang lain mendesah lelah.



"Band-nya Dika belum muncul ya?"

Jemmi menggeleng "Belum. Paling lagi siap-siap. Katanya sih menjelang senja tampilnya. Biar ala-ala anak Indie gitu"

Jane hanya mengangguk-ngangguk. Matanya melirik kesana kemari. Ada banyak sekali stand disini. Sebenarnya bukan hanya makanan. Namun Shaula dan Hani saja yang terlalu buta dengan makanan, sampai matanya menemukan seseorang yang menurutnya tak asing.

Jane menyipitkan matanya "Loh itu kan...."

"JANE!"

Jane menolehkan kepalanya dan menemukan kawan-kawannya sedang mengantre di antrian photobooth. Jane hanya menyahut singkat, kemudian menoleh lagi ke arah tadi ia melihat sosok lelaki yang memakai kaus putih dan jaket jeans pudar.

Tidak ada.

"He? Kok ilang?"

Jane hanya mengendikkan bahu "Mana mungkin dia kesini. Lagian juga biasanya dia pake kacamata"

Flower For Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang