Special Chap

77 13 0
                                    


Ini special chap karena hari ini kemerdekaan. Karena Shaula anak paskib, karena aku dulu anak paskib.

Ini cerita waktu Shaula kelas 10. Jadi nggak ada hubungannya sama jalan cerita.

Maapkan segala typo karena ini ngetiknya ngebut T_T

Enjoyy~~




***






Shaula memandang gugup senior di depannya. Badannya berusaha mempertahankan sikap sempurna. Beberapa orang lainnya juga dibariskan bersama Shaula.

"Kamu!"

Seorang senior menunjuk Shaula "S-Siap, Teh!"

"Coba senyum"

Shaula sempat menyerngit. Namun melihat wajah galak seniornya, Shaula berusaha senyum semanis mungkin.

Beberapa orang senior berdiskusi di depan Shaula. Sesekali kepala mereka mengangguk dan melirik ke arah Shaula.

"Cocok. Dia tinggi juga. Kalau di depan jadi nggak kebanting"

Satu orang senior menepuk bahu Shaula. Lalu tersenyum.

"Siapa nama kamu?"

"Shaula, Kang"

"Kami udah mutusin. Kalau kamu bakal jadi pembawa baki untuk pengibaran tahun ini"

Shaula mau mati aja rasanya.






***






Latihan menjadi baki tidak main main, rasanya sangat lelah sampai Shaula berpikiran untuk keluar saja dari Paskibra. Namun tentu saja niat itu diurungkan karena semangat dari angkatannya.

Bayangkan saja, Shaula disuruh berlatih mengangkat empat batu bata sebagai ganti bendera. Lalu bibirnya harus tetap tersenyum. Shaula melakukan itu semua sekitar 30 menit lamanya.

30 menit? Pulang pulang Shaula pake koyo deh.

Shaula berjalan menuju kelasnya. Gadis itu memijit pelan lengannya yang kebas. Plus kakinya sudah tidak bisa diajak bekerja sama.

Ini sudah sore, dan seharusnya di kelas sudah tidak ada orang. Shaula pun hanya ingin mengambil tas.



Sampai di kelas, Shaula melihat Alfa sedang berkutat dengan laptopnya.

Cowok osis itu terlihat sangat sibuk sampai tak menyadari kehadiran Shaula.

"Alfa?"

Lelaki itu menoleh "Astaga dari kapan lo disini?"

Shaula terkekeh "Lo sibuk banget sampai nggak nyadar gitu"

Flower For Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang