01

279 28 1
                                    


***

Berangkat sekolah sudah menjadi kebiasaan yang membosankan bagi Shaula. Pr lagi, tugas lagi. Capek tau.
Begitu pikir Shaula. Belum lagi kegiatan organisasi yang membuat kepala Shaula kadang mau pecah.

Shaula berjalan di koridor sekolah yang masih sepi. Ia sengaja berangkat pagi hari ini, biar bisa tidur sewaktu sampai di kelas. Jangan tanya kenapa Shaula malah lebih memilih seperti itu. Karena kalau masih dirumah ada aja yang harus dikerjain dulu. Cuci piring dulu lah, mandiin adik dulu lah. Shaula kan males. Jadi mendingan ke sekolah pagi pagi terus tidur sampai bel masuk.

Shaula membuka pintu kelasnya. Dinginnn. AC kelas memang paling terbaik deh. Cocok untuk Shaula merebahkan kepala di atas meja. Namun pikiran itu buyar saat melihat sesosok lelaki ada sedang duduk di kursi sembari bermain game di hapenya.

Yaelah, si kucrut bermulut tajam ngapain si dateng pagi. Heran.

"Selamat pagi Mas Bambang" Shaula akhirnya menyapanya.

"Bacot lu" balas laki laki itu dengan mata yang masih tertuju dengan hapenya.

Shaula menghampiri kursinya dan duduk diatasnya sembari melepas jaket.

"Galak amat sih Mas Bambang, aku kan cuma nyapa"

Shaula mengerucutkan bibirnya lalu menaruh jaket diatas meja. Ia menjadikan jaket itu sebagai bantal.

Bodo amat ah tidur aja. Bambang doang ini.

***

Shaula bangun tidur tepat disaat guru pelajaran pertama memasuki kelas. Hani, teman sebangkunya langsung membangunkannya. Shaula mengerjapkan matanya berkali-kali untuk memastikan keberadaan sang guru.

Ah elah ngapain sih make masuk segala.

Shaula mendengarkan penjelasan sang guru dengan mata yang terkantuk kantuk. Bagaimana tidak? Shaula semalaman harus mengerjakan proposal kegiatan yang harus masuk hari ini. Belum lagi Shaula harus mikirin gimana caranya proposalnya di ACC. Soalnya guru kesiswaan di sekolah Shaula ribetnya minta ampun. Salah sedikit, coret, revisi. Yaelah kerjaan lagi buat Shaula.

Untuk menghilangkan kantuk, Shaula memutuskan mengambil hape yang ada di dalam tasnya dan memainkannya. Ia membuka notif yang masuk secara berurutan. Namun ada satu notifikasi yang membuat matanya melebar.

Hai sayang

Shaula memutar bola matanya. Najis

Ia membuka grup kelasnya. Lalu melihat satu foto yang tak asing bagi dirinya.

Grup 'TURUNKAN BUNDER!'

Rakha : Tiang listrik bobo dulu. Ngantuk.

(pict)

Fanya : Komuk anjir parah :v

Gio : Buset ngga tidur berapa hari itu

Jeanna : Ngantuk boo~~

Shaula menggeram kesal. Fotonya sudah dikirim 15 menit yang lalu. Matanya mencari keberadaan Rakha di kelas. Kedua matanya memicing ketika tatapannya bertemu dengan Rakha.

'Awas ya Mas Bambang. Gue bales'

Shaula mengisyaratkan perkataannya lewat bisikan dan gerakan mulut. Rakha yang melihatnya meledek dengan memeletkan lidahnya. Shaula semakin kesal dengan setan satu itu.

Shaula ngga main main pokoknya, harus dibales.

***

Jam istirahat pun tiba. Shaula berniat pergi ke perpustakaan untuk tidur disana. Namun kemudian ia teringat akan proposal yang harus masuk hari ini. Alhasil, sekarang ia harus menemui Bu Andera, waka kesiswaan untuk meng-acc proposalnya.

Flower For Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang