12

80 14 1
                                    


Hai aku apdet. Apa kabar kalian???

Btw, Ini cerita masih ada yang baca nggak sih??

Vote comment dong T_T

***

Setelah latihan panjang dan melelahkan yang dialami Shaula dan pasukannya di paskibra, akhirnya hari perlombaan pun tiba.

H-3 sebelum lomba, Shaula sangat fokus. Ia tak membalas pesan apapun selain yang berhubungan dengan paskibra. Bahkan ia mengabaikan tugas sekolahnya sementara dan menyerahkannya pada Jemmi. Ia benar benar ingin fokus dan tenang. Serta melupakan masalah yang terjadi padanya akhir akhir ini.

Shaula, Fika dan Aulia mempersiapkan dirinya sebagai pasukan. Sedangkan Yuna, Salsa dan Lia mempersiapkan logistik dan memastikan agar tak ada miss sama sekali.

Kerja sama mereka kali ini tak bisa dipungkiri bagusnya. Shaula, Fika dan Aulia yang mampu membawa pasukan mereka di medan lomba. Serta Yuna, Aulia dan Salsa yang membantu mereka di belakang dengan kostum dan make up yang menarik. Belum kemampuan mereka untuk menggiring adik kelas juga agar tetap kompak.

Shaula bangga pada angkatannya. Dahulu, setiap latihan pasti mereka selalu di marahi karena angkatan mereka sedikit dan tak ada lelaki yang dapat menopang mereka. Tak jarang mereka mendapat 100 kali push up tiap kali. Mereka juga pernah mempertahankan posisi bending sampai 20 menit. Kaki Shaula mati rasa saat itu.

Kini 6 gadis tersebut membuktikan, bahwa mereka bisa melakukan yang terbaik walau dengan 6 member dan tanpa laki laki yang menopang mereka. Walau kesulitan datang karena jumlah yang sedikit, tapi Shaula bersyukur memiliki keluarga seperti Fika, Aulia, Yuna, Salsa dan Lia.

Shaula bilang apa? Mereka membuktikannya kan?

Mereka benar benar membuktikannya.

Shaula hampir saja menangis kalau saja tidak ada adik kelasnya. Shaula juga seorang senior, tidak mungkin menunjukkan sisi lemahnya pada adik kelas. Angkatannya pun begitu. Seniornya bertepuk tangan bangga. Sedangkan semua juniornya menangis bahagia.

Ya. Mereka mendapatkan kemenangan tersebut.

Juara utama 1 dan dapat piala bergilir karena mereka juga dapat juara umum. Tidak hanya itu, mereka menyabet kategori PBB terbaik dan Kostum terbaik. Bahkan dapat pelatih terbaik juga.

Yuna, Salsa dan Lia menjerit saat mereka dapat kategori Kostum terbaik. Pasalnya, mereka berperan sangat banyak di kostum.

Shaula pun menoleh pada Kang Ghalih. Pelatihnya tersebut hanya diam. Tak menunjukkan raut senang maupun sedih. Namun bibirnya menyunggingkan senyum tipis saat mengobrol dengan Kang Rizky.

Shaula tak peduli segalak apa pelatihnya, namun menurutnya Kang Ghalih memang pelatih terbaik yang pernah didapatnya.

Galak dan tempramen. Selalu merendahkan dan sangat keras kepala. Tapi tetap saja Shaula tak lupa bahwa kemenangan ini juga merupakan campur tangan Kang Ghalih sebagai pelatih.

Shaula tersenyum. Menatap piala yang tingginya melebihi dirinya. Hampir dua meter.

Gadis itu menengadahkan kepalanya. Memejamkan kepalanya dan mengistirahatkan pikirannya sebentar.

Ah.. euphoria kemenangan ini..

Shaula ingin merasakannya sedikit lebih lama lagi

***

Shaula sampai dirumahnya pukul 11.30 malam. Tentu saja dengan membawa berita bahagia. Berita kemenangannya sudah tersebar di grup kelas. Banyak yang mengucapkan selamat padanya.

Flower For Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang