15

78 16 0
                                    


Happy readingg..


***



Higo baru saja selesai berkumpul dengan teman teman klubnya. Tadinya mereka ingin latihan, namun dibatalkan karena hujan.

Sembari menjinjing tas berisi bola voli, Higo berjalan bersama teman-temannya.

Saat melihat bendera merah putih kehujanan di atas, Higo menyerngit. Tumben sekali. Biasanya anak paskibra selalu sigap menurunkannya.

Higo kenal seseorang yang sangat mencintai paskibra.

Ia pun mengabaikannya dan berjalan lagi.

Namun saat melihat seorang gadis berlari dari arah yang berlawanan dan menabrak bahu beberapa temannya, bahkan menabraknya, Higo semakin menyerngit.

Gadis itu tak melihat Higo.

"Apaan sih? Nabrak kok nggak minta maaf. Siapa sih?"

"Anak paskibra bukan sih? Yang tinggi itu loh"

"Itu Shaula bege, dulu anak voli dia"

Menyadari sesuatu, Higo segera berlari dan menyusul gadis itu. Dan benar saja, gadis itu tengah berdiri di depan tiang dengan tali di kedua tangannya. Kepalanya mendongak berusaha mengontrol turunnya bendera tersebut.

Gadis itu, gadis terkuat yang pernah Higo temui.




***




Kalau ada yang bertanya pada Shaula apakah Shaula punya pacar sebelumnya, Shaula akan menjawab tidak. Kalau ada yang bertanya apakah Shaula pernah mencintai seorang laki-laki, Shaula akan menjawab tidak.

Setengah berbohong, setengah jujur.

Shaula tidak memiliki pengalaman berpacaran dengan orang lain saat SMP. Tak heran jika dirinya tidak mengenal cinta kecuali dari buku buku yang pernah dibacanya.

Kak Bulan bilang, berpacaran itu tidak penting. Karena itu mengganggu sekolah, mengganggu pertemanan dan merusak diri.

Kak Bulan bilang, jatuh cinta itu punya konsekuensi. Yang namanya jatuh, pasti rasanya sakit. Apalagi jika jatuh setelah dilambungkan ke awan.

Terbang.

Kalau tidak mau sakit hati, ya jangan jatuh cinta. Itu kata Kak Bulan.

Perkataan itu nyatanya berdampak pada Shaula. Namun tidak saat Shaula melihat seorang laki-laki saat itu.

Shaula hanya pernah jatuh pada satu orang.

Shaula mengenal lelaki itu saat zaman mos. Dirinya ingat bagaimana lelaki itu mengajaknya berkenalan lalu mengobrol dengannya. Ia juga ingat saat lelaki itu pernah mengantarnya pulang lalu mengobatinya karena Shaula jatuh dan lututnya terluka.

Lelaki itu adalah Higo.

Tak banyak yang tahu kedekatan Shaula dengan Higo. Karena mereka pun tak berniat mengumbarnya plus status yang belum jelas saat itu.

Sejak Shaula mengenal Higo, Shaula tau bahwa lelaki itu memiliki kegemaran berlebih pada Voli dan Basket. Karena terlalu banyak yang memilih klub Basket saat itu, Higo berakhir memilih Voli.

Higo menceritakan semua pada Shaula. Shaula pun menceritakan semua pada Higo. Jika dilihat dari jauh, mereka memang terlihat seperti teman biasa. Namun jika dilihat dari dekat, mereka seperti pasangan serasi.

Flower For Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang