Menjual Hidayah, Membeli Kesesatan

19 0 0
                                    

Perniagaan Paling Merugikan: Menjual Hidayah, Membeli Kesesatan!

Banyak orang zaman sekarang jika menemukan mutiara, ia buang mutiaranya dan ia simpan cangkangnya. -Haidar Bagir

kata-kata ini menjadi menarik saat menjelaskan kutipan puisi Jalaluddin Rumi: Yang kau lihat dariku hanyalah cangkang, selebihnya milik Cinta.

Kutipan ini ingin mengajak kita untuk berjalan diatas tujuan yang hakiki daripada penciptaan manusia. Yakni totalitas penghambaan dan berjalan dengan tegar diatas ketetapan-Nya.

Cangkang dalam kutipan ini merupakan tamsil ataupun permisalan daripada serba-serbi keduniaan yang bersifat sementara dan bukan esensi sesungguhnya dalam tujuan penciptaan semesta beserta isinya.

Bahkan, tidak jarang kita dapati sebagian manusia yang rela menggadaikan keimanan dengan kesenangan dunia. Dalam hal ini Al-Quran mengungkapkan dalam QS. Al-Baqarah: 16. Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk.

Mengapa Al-Quran berbunyi demikian? karena, Allah sudah membekali Fitrah Iman dalam setiap diri manusia untuk mencapai hakikat dari penciptaan semesta dan Isinya.

Bekal inilah yang kemudian akan mengantarkan hati manusia menuju Sang Pencipta dan meraih tujuan hidup sesungguhnya.

Namun ada sebagian manusia yang menjual keimanan dengan menukar keimanan atau hidayah dengan kesesatan. Contoh: Berlaku jujur adalah hal yang seharusnya dilakukan, namun mereka berbohong demi memuaskan keinginan nafsunya. akhirnya, kejujuran itu ditukar dengan kebohongan untuk mencapai tujuan keduniaan.

Sebut saja koruptor sebagai contoh. Mereka menjual keimanan untuk meraup keuntungan dalam waktu singkat dengan mengkhianati amanah publik. ini adalah sebagian contoh daripada menyimpan cangkang dan membuang mutiara.

Mutiaranya adalah nilai dari sikap tanggungjawab dan berlaku amanah sebagai pejabat publik. tapi, itu dibuang dan dia simpan hiruk-pikuk keduniaan rapih-rapih dalam hatinya.

Pesan Jalaluddin Rumi ini sejalan dengan Al-Quran. namun dikemas melalui sastra yang menarik dan asik untuk diulas. semoga, kita tetap sabar untuk menata hati dan merawat jiwa. agar senantiasa berada di jalan-Nya.

Sintesa KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang