Mungkin tidak sedikit dari kita yang merasa jika:
"Kok hidupku gini-gini aja ya"
"Pencapaian teman-temanku sudah meningkat, aku masih segini saja"Ataupun berbagai keluhan-keluhan lain yang seketika muncul lantaran merasa perkembangan diri cenderung lambat. Akhirnya, kita mulai bandingkan diri kita dengan orang lain.
Jika ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan gairah berjuang, ini akan bagus. Karena titik keluarnya adalah berlomba-lomba dalam kebaikan.
Tapi jika dengan membandingkan malah membuat kita down atau bahkan ingin menyerah, maka berpikirlah kembali. Bahwa jalan perjuangan bukan hanya satu. Boleh jadi, kita gagal dalam satu segmentasi hidup tapi berhasil menjadi pemeran yang sukses di segmen yang lain. Yang terpenting, apapun peran kita sekarang: jalankan sebaik-baiknya.
Jika kita menempuh jalan untuk belajar Agama, jangan iri dengan gelimangan harta teman kita yang sukses merintis bisnis.
Karena sewaktu-waktu, mereka juga akan butuh ilmu kita dan akhirnya kehidupan menjadi indah. Semuanya saling membutuhkan.
Sebelum semua itu, selalu ada proses yang menjadi teman setia perjalanan. Semuanya tidak bisa didapatkan secara gratis dan tanpa pengorbanan.
Berjuanglah dan mainkan peran kita sebaik-baiknya. Toh sinetron juga tak akan menjadi menarik jika semuanya berkarakter protagonis. Tak mungkin juga semuanya antagonis.
Selalu ada ruang untuk saling mengisi dan bermanfaat di dunia ini. Yang terpenting, apapun jalan yang kita tempuh sekarang: jadikanlah penghambaan kita pada-Nya sebagai landasan. Agar tak kehilangan arah dan selalu dalam koridor motivasi yang baik dan benar.
Sekedar untuk menyemangati diri sendiri. Jika ada manfaatnya yang lebih luas, tentu penulis merasa sangat senang. Terimakasih pembaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sintesa Kehidupan
Não FicçãoKeterikatan dan keterkaitan dalam setiap segmentasi hidup akan selalu menarik. Sewaktu-waktu timbul makna meski harus berjibaku dahulu dengan luka. Sewaktu-waktu luka menyapa meski diawali dari bahagia. Tuhan senang bermain dibalik teka-teki kehidup...