Hinata baru saja menerima undangan pernikahan dari Ino dan Sai, Hinata senang mendengar kabar itu dan dia berniat untuk mmembantu mempersiapkan acara pernikahan Ino. Tapi Ino melarang keras Hinata ikut membantu. Ino berfikir Hinata baru saja sehari yang lalu menyelesaikan misi berbulan-bulanya. Dia tidak mau Hinata sakit, jadi dia hanya menyuruh Hinata untuk mendatangi acara pernikahannya saja nantinya.
Hinata sebenarnya tidak enak hati, tapi apa boleh buat, Ino sangat memakasa agar Hinata duduk diam diri dirumah saja.
Hinata menghela nafas, saat ini dia sedang berada didalam kamarnya.
Dia sedang berfikir, pernikahannya dengan lelaki yang di jodohkan ayahnya juga semakin dekat, mungkin setelah acara Ino akan digelar acara Hinata pula.
Hinata benar-benar tidak tahu harus melakukan apa, sepertinya jalan fikiranya sudah buntu.
Tok..
Tok..
Tok..
Hinata menoleh kearah pintu yang baru saja diketuk oleh seseorang dari luar ruangan.
Dia pun bangkit berdiri dari ranjangnya sambil berucap.
"Ya sebentar" Hinata menggeser pintu dan nampaklah sosok wanita paruh baya dihadapannya.
"Iya, ada apa bibi?" tanya Hinata sopan.
"Anda ditunggu Hiashi-sama diruang tengah, Hinata-sama" jawab sang bibi sambil tersenyum.
"Aa.. Baiklah aku akan datang" ucap Hinata sambil tersenyum juga kearah bibi itu.
"Jika begitu, saya permisi nona" ucap bibi itu
"Ah iya bi, silahkan" ucap Hinata.
Setelah bibi tadi pergi, jantung Hinata jadi berdetak kencang.
Apakah ayahnya akan membahas tentang perjodohan itu lagi? Hinata benar-benar bingung sekarang.
•
"Hey calon pengantin!" teriak wanita bersurai soft pink memanggil sahabat nya.
Sang sahabat yang dipanggil seperti itu pun langsung merona mendengarnya.
"Sstt.. Jidat! Jangan teriak-teriak begitu dong" ucap sang sahabat yang memiliki warna rambut blonde. Dia malu diteriaki begitu didepan banyak orang.
Sakura hanya terkikik geli melihat Ino yang merona seperti itu.
Tenten bergeleng kepala melihat tingkah mereka.
Saat ini Sakura, Ino dan Tenten sedang berada di sebuah toko pakaian.
Mereka sedang memilih pakaian untuk Sakura dan Tenten. Tadi Ino bilang kepada Sakura dan Tenten jika dia telah membeli kimono untuk ia kenakan saat hari spesialnya di toko ini.
Ino juga bilang jika pakaian disini bagus-bagus semua, maka dari itu dia menyarankan agar beli disini saja karena disini serba ada.
Saat sedang memilih pakaian, tiba-tiba saja Tenten terpikirkan sesuatu.
"Ne.. Bagaimana jika kita belikan saja kimono untuk Hinata sekalian?" saran Tenten kepada teman-temanya.
"Hm...kau benar juga Tenten-san, aku kasihan dengan Hinata, dia pasti lelah setelah menjalankan misi selama berbulan-bulan, ada baiknya kita juga membelikan kimono untuknya, mungkin saja dia tidak akan sempat untuk membeli" ucap Sakura membalas pertanyaan Tenten.
"Yosh! Kita pilihkan pakaian untuk Hinata-chan!" ucap Ino semangat.
Mereka pun melanjutkan memilih pakaiannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With Me [ REVISI ]
FanfictionA SasuHina Fanfiction (Canon) Desclaimer : Masashi Kishimoto Pairing : SasuHina Dalam tahap revisi!