Konoha"Tidak! Sudah cukup Nee-chan tersiksa, Tou-sama!" teriak gadis kecil berusia 15 tahun.
"Dia selalu mengalah padaku, bahkan dia rela menyerahkan gelar penting klan kita kepadaku, apakah Tou-sama masih tega untuk terus membuatnya tersiksa?" Teriaknya lagi, kali ini dengan nada yang bergetar, tak lama kemudian terdengar isakan kecil.
"Aku tidak pernah memaksanya, tapi dia sendiri yang selalu menerimanya" Jawab sang ayah dengan raut datar khas nya, walaupun dalam hati ia merasa teriris dengan perkataan putri bungsunya.
"Coba anda pikir, apakah dia akan berani menentangmu?" Tanya sibungsu dengan nada tinggi, sang ayah ingin sekali menangis saat ini, bukan karena teriakan sang anak bungsu. Tetapi karena setiap perkataan yang dikeluarkan memanglah benar dan membuat hatinya semakin teriris.
"Hal ini sudah aku bicarakan dengan sahabatku sejak Hinata kecil, Hanabi" sang ayah berucap lagi.
"Cih.... Tinggal batalkan saja apa susahnya? " Hanabi mendecih dan bertanya lagi.
"Tentu saja tidak! Perjodohan ini harus dilakukan" Jawab Hiashi tak terbantahkan.
"Hah... Terserahmu saja, menentangmu sama seperti menyalakan api didalam air, mustahil! aku juga tidak bisa apa-apa jika Nee-chan nanti menerimanya. Yah.....walaupun aku sudah tahu pasti jawabanya" ucap Hanabi sambil menghapus air matanya.
Hiashi hanya diam sambil menutup matanya. Sebenarnya dia sendiri juga merasa jika dirinya terlalu keras dengan anak sulung nya, tetapi mau bagaimana lagi? Semuanya karena paksaan para tetua klan Hyuga. Tapi tentang perjodohan ini, murni rencananya dengan sosok sahabatnya, selain itu, mungkin hanya perjodohan ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan si sulung dari segel kutukan bunke .
Hanabi menghela nafas dan kembali berkata.
"Apakah orang itu sangat spesial? Sehingga Tou-sama mempertahankan perjodohan ini?" Tanya Hanabi."Tentu!" Jawab Hiashi mantap.
Hanabi mendengus.
Entah kesalahan apa yang dulu pernah diperbuat Hinata, kenapa selalu Hinata yang menjadi korban segalanya, bahkan Kakaknya itu rela disegel dimasa depan demi dirinya. Malang sekali nasib kakaknya.•
Resepsi pernikahan Narusaku
Hari ini adalah hari yang sangat spesial karena hari ini adalah hari pernikahan sang pahlawan Desa dengan Kunoichi ahli medis yang bahkan kini menyaingi Godaime-Hokage, sang guru.
Semua orang tampak berbahagia atas pernikahan ini, begitupun dengan kedua mempelai, meskipun ada sedikit rasa sedih karena 2 sahabatnya yang tidak dapat hadir.
Sang mempelai pria tampak gagah dan tampan dengan menggunakan Montsuki haori hakama nya.
Sedangkan sang mempelai wanita juga tak kalah menarik dari sang pria, ia mengenakan Kimono berwarna putih dengan beberapa motif bunga Sakura berwarna pink. Rambut nya digelung rendah rapi dan terpasang Kanzashi berbentuk bunga Sakura yang melambangkan dirinya, Sakura nampak sangat cantik sekali dengan pakaian tradisional itu.
Ia dan Naruto sengaja memilih konsep yang sederhana.
Pernikahan berlangsung sesuai yang diinginkan, acaranya sangat meriah.
Suara tepuk tangan terdengar saat sang pengantin telah mengucapkam janji suci dan sang mempelai pria mencium kening mempelai wanitanya.
Mereka sangat bahagia, Sakura yang terharu langsung menghambur kepelukan Naruto dan menangis haru didada bidang suaminya.
Bukan hanya Sakura saja yang terharu, bahkan saat ini Ino dan Tenten sedang menangis lebay.
Disaat semuanya telah kembali normal dan orang-orang telah kembali keaktifitasnya masing-masing setelah selesai memperhatikan sepasang pengantin yang sedang terharu, tiba-tiba saja ada seekor burung Elang berputar diatas altar pernikahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With Me [ REVISI ]
FanfictionA SasuHina Fanfiction (Canon) Desclaimer : Masashi Kishimoto Pairing : SasuHina Dalam tahap revisi!