"Kiba-kun, Shino-kun?" tanya Hinata, sembari memastikan jika yang dilihatnya memang benar-benar teman seteam nya.
Kiba dan Shino yang merasa terpanggil pun menoleh kesumber suara.
Wajah Kiba pun langsung berseri-seri mengetahui bahwa Hime kecilnya nya itu baik-baik saja.
Kiba dan Shino pun langsung berdiri.
"Hinata-chan! Kau baik-baik saja bukan?" tanya Kiba sambil memeriksa setiap bagian tubuh Hinata sampai ke wajah.
Hinata merona malu.
Sedangkan Shino, dia hanya mendengus tidak suka atas kelakuan Kiba yang dirasa kurang sopan, ya... Walaupun Hinata itu sudah ia anggap seperti adik sendiri.
"Sudahlah Kiba! Jangan bertingkah seperti itu, kau lihatkan jika Hinata baik-baik saja?" jelas Shino sembari bertanya.
Hufft.... Shino..... Peka sekali anda.Sedangkan Kiba yang saat itu sedang memeluk Hinata dengan tingkah lebay nya langsung bersifat normal kembali, dan mencibir Shino.
"Tetap saja aku khawatir Shino, kau ini bagaimana sih, aku benar-benar khawatir dengan adik kecilku ini" jawab Kiba dengan nada dramatisnya. Mungkin ia belajar dari Lee.
"Mm... Ano, Kiba kun, aku tak apa" ucap Hinata menyela agar tak terjadi perdebatan diantara Kiba dan Shino.
"Jadi.... Kenapa selama ini kau tidak pernah keluar Hinata-chan?" tanya Kiba.
"Um.. Aku hanya... S-sedang malas saja, dan... Akhir-akhir ini aku kurang enak badan, jadi aku...mem-"
"Baiklah baiklah, jika begitu lebih baik sekarang kita pergi ke kedai ramen ichiraku!" ucapnya bersemangat.
Mereka memang berniat mengajak Hinata untuk berkumpul bersama para Nakama lainya.
Dengan berat hati Hinata pun menyetujuinya, ia merasa tidak enak jika harus menolak ajakan dari kedua sahabatnya ini, lagi pula, ia merasa bosan setiap hari berada didalam kamar terus.
Hinata sudah selesai mengganti yukata nya dengan baju santai biasa, dengan cardigan berwarna ungu untuk melapisi baju lengan panjangnya, tidak lupa setelan rok.
Mereka pun langsung meninggalkan kediaman Hyuga dan menuju kearah tujuan.
•
Ketika mereka sampai, Hinata sedikit terkejut saat melihat bahwa bukan hanya tim nya saja yang akan makan bersama, tetapi ternyata para Nakama lainya juga ikut berkumpul, plus Sasuke. Hinata sedikit terpaku saat manik Amethyst nya bertatapan dengan Onyx kelam itu. Dan ia langsung menolehkan pandangannya kearah lain.
Sedangkan Sakura saat ini sedang menundukan kepalanya, mungkin Hinata mengurung karenanya, sungguh ia merasa tidak enak hati.
Ino yang tahu akan jalan pikiran Sakura pun menepuk pelan pundak Sakura.
Puk
"Sudahlah jidat, Hinata seperti ini bukan karenamu, aku rasa dia mempunyai masalah lain deh" Ino menenangkan Sakura.
"T-tidak Ino....kurasa...aku telah.." Sakura tak bisa melanjutkan perkataanya.
"Ck, sudah kubilang, Hinata itu tak marah padamu jidat! Kau tahu sendirikan bagaimana Hinata, dia tidak mungkin marah padamu hanya karena hal seperti ini?" tanya Ino sembari berbisik.
Sakura hanya menundukan kepalanya semakin dalam.
Kiba dan Shino duduk diantara para pria.
Sedangkan Hinata berjalan kearah Sakura, Ino, dan tenten. Saat ini, Sakura duduk dibangku paling ujung, dan masih tersisa sedikit tempat disebelahnya, Hinata pun memilih untuk duduk disamping Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With Me [ REVISI ]
FanfictionA SasuHina Fanfiction (Canon) Desclaimer : Masashi Kishimoto Pairing : SasuHina Dalam tahap revisi!