Always With Me [ REVISI ]

Ending

Desclaimer: •Masashi Kishimoto•
Pairing : •SasuHina•
.
.
>Happy Reading<

Besok adalah hari dimana ujian Chunin akan diadakan, ujian ini diselenggarakan oleh kerjasama antara desa Konoha dan desa Suna. Sudah bertahun-tahun lalu ujian ini dilaksanakan oleh berbagai generasi.

Gaara, sang Kazekage dari Sunagakure lah yang mengusulkan diadakannya ujian ini sejak lama.

Maka dari itu, banyak anak-anak yang berpamitan dari rumah kepada orang tuanya untuk berlatih.

" Aku yakin, besok aku pasti akan lolos dari ujian ini!" seru anak laki-laki berambut pirang.

" Aah.. Kerjaanmu menghayal terus, Boruto. Bukankah begitu Mitsuki?" kali ini bocah berkulit pucat berbicara.

Mitsuki yang notabenya sama-sama ceplas ceplos dan jujur pun menjawab.
" Iya" ujarnya sambil tersenyum aneh.

" Heeehh! Kalian cemburu padaku ya? Aku tau kalian itu tidak sekuat aku dattebasa!" Boruto tidak terima, berteriak-teriak lebay.

" Huh.. Mendokusai" bocah pemalas namun jenius, bosan melihat kejadian yang selalu dilihatnya setiap hari.

" Ya, Shikadai benar, kalian sungguh merepotkan, sebaiknya kita segera berlatih" ucap Chouchou.

" Hm..wakatta, mm.. Mungkin aku akan berlatih Rasengan yang telah diajarkan oleh Tou-san saja, khe... Pak tua itu ternyata masih ingat anak " Boruto mulai berlatih jutsu yang telah diajarkan Naruto, beberapa hari lalu.

" Ya aku juga sudah mempelajari beberapa jutsu dari ayah" Inojin berbicara juga.
Beberapa anak kemudian juga membahas tentang jurus yang telah diajarkan oleh orang tua mereka.

Yumeko sedari tadi hanya memperhatikan saja, dia meratapu nasibnya yang memiliki Tou-san yang hobinya menghilang entah kemana.
Dia bingung akan belajar jutsu apa, seluruh tentang dirinya adalah keturunan gen Tou-sannya. Sedangkan Kaa-sannya adalah seorang Hyuga, tidak mungkin dia belajar jutsu Uchiha kepada Kaa-sannya.

Untung saja beberapa hari lalu, dia menemukan sebuah buku tentang jurus andalan Uchiha, jadi dia belajar melalui buku itu. Dan beruntungnya dia terlahir menjadi anak yang sangat berbakat dan cerdas. Jadi dia bisa dengan mudah menguasai jurus Uchiha. Meskipun hanya jurus-jurus dasar saja.

.
.

Hari mulai petang, Yumeko sampai kekediamannya.

" Tadaima"  ucapnya saat memasuki rumah.

" Okaerinasai, Yumeko-chan" balas Hinata.
" bagaimana, latihanmu sayang?" tanya Hinata pada anak perempuan satu-satunya itu.

" Latihanku baik, Kaa-san" jawab Yumeko dan memeluk Hinata.

Hinata terkejut dengan sikap Yumeko, dia mengerinyit bingung dan bertanya lagi. " Ada apa sayang?" tanyanya.

Yumeko pun mendogak menatap Hinata sang ibu.
" Okaa-san" ucapnya pelan, Hinata menatap dengan raut bertanya, tatapan Yumeko berubah sendu.
" kapan Tou-san pulang?" tanyanya dan langsung memeluk Hinata lagi.

Hinata terkejut mendengar pertanyaan anak sulungnya tersebut, tidak biasanya Yumeko bertanya tentang sang ayah padanya. Dia pun mencoba untuk tersenyum, meskipun dia sendiri juga tidak tahu dan sangat merindukan suaminya.

" Um..t-tidak lama lagi..Tou-san pasti pulang, sayang" jawab Hinata lembut, masih dengan bibir yang tersenyum.

Yumeko pun menghela nafas pasrah, dia tidak boleh memaksa ibunya, bukan hanya dia saja yang ingin ayahnya pulang, tapi ibunya, bahkan kedua adik-adiknya juga.