Red Scraf

1.6K 177 14
                                    

Ackerman

Merasa seperti diperhatikan seseorang Mikasa dengan cepat menoleh menatap sang pemilik mata yang sedari tadi mengawasinya.Jarak mereka memang tidak terlalu dekat dan tidak pula terlalu jauh.Dia juga tau lelaki yang mengawasinya sedari tadi seperti mengikutinya.

Levi.Sosok lelaki yang sedari tadi mengawasinya.

Seakan terpaku dengan pemilik manik hitam tersebut Levi semakin mendekati Mikasa.Mikasa tidak terlalu memedulikannya.Dia membenarkan syalnya menutupi setengah wajahnya dan terus melanjutkan langkahnya sambil menggandeng tangan Lousie.

Tiba-tiba angin berhembus kencang membuat syal itu terbang meninggalkan pemiliknya,dan jatuh tepat di bawah kaki Levi.

Cuaca saat ini memang terasa dingin.Mungkin sebentar lagi musim salju akan tiba.

Levi berjongkok hendak mengambil syal itu.Tapi bukan syal yang dia pegang.Melainkan punggung tangan gadis didepannya,membuat mereka menatap satu sama lain.

"Ah,maaf."Ucap Levi sambil menarik tangannya kembali.

"Ya."

Bahkan suara gadis itu terdengar seperti ibunya.

deg deg deg

Perasaan apa ini?Batin Levi sambil memegangi rongga dadanya.

Ackerman

Saat menyusuri jalanan kota Levi melihat gadis yang dijumpainya semalam menggandeng anak kecil menuju ke arah penampungan.Karena rasa penasaran dia pun langsung mengikutinya.

Levi pikir gadis itu akan membuang anak kecil itu ke penampungan.Ternyata memang benar,tapi gadis itu tidak membuangnya.

Dia menitipkannya disana,karena tidak mungkin Mikasa akan terus menjaganya.Sedangkan dirinya saat ini sudah menjadi prajurit.Mikasa takut Lousie dalam bahaya.Ya meskipun Paradis memang sudah lama tidak aman lagi.

Setelah selesai dengan urusannya di tempat itu,Mikasa segera pergi.Dan Levi masih tetap mengikutinya.

Levi membelalakkan matanya terkejut.gadis itu sedang berlatih beladiri sekarang.Levi terkesan dengan bentuk tubuh gadis itu.Apalagi saat gadis itu melakukan sit up.Otot perutnya akan membuat para gadis yang menyukainya beralih menjadi menyukai Mikasa.

Dasar Levi seharusnya wanita yang berpikiran begitu saat melihat pria.

Tanpa sadar Levi terus memperhatikannya. Levi tidak membuang pandangannya ke arah sana sedikitpun.

"Sial,aku seperti penguntit sekarang."Desah Levi setelah sadar apa yang dilakukannnya sekarang.

"Wanita sangat merepotkan."Sindir Hanji tepat disamping Levi.

"Wah wah wah aku terkesan kau memang normal,Levi."Tambah Hanji impresif.

"Dan aku tidak menyangka kau menjadi budak cinta seperti ini."

"Lihat ini.Kau bahkan sampai beralih menjadi detektif."Ucap Hanji terkagum-kagum sambil bertepuk tangan.

Levi hanya bersikap acuh tak acuh.Dia bersikap seperti tidak pernah melakukan apapun.Padahal dia sedang tertangkap basah sekarang.

"Siapa wanita itu?"Tanya Hanji.
Beruntung Mikasa sudah tidak ada di sana sekarang.

"Apakah itu gadis Ackerman?"

"Bukan urusanmu!"Bentak Levi pergi meninggalkan Hanji.

Levi meruntuki kebodohannya.Kenapa dia bisa seaneh ini?Gadis itu seperti sedang menyihirnya.

Yang membuatnya khawatir adalah mulut ember Hanji.Dan pastinya dia akan menjadi bahan gosip sekarang.

Sial.

Ackerman

Saat ini Levi sedang menemani Erwin.Mereka sedang melihat berkas-berkas biodata para prajurit baru.

Tujuan mereka saat ini adalah membentuk pasukan baru.Mengingat pasukan sebelumnya sudah banyak yang tewas.

Levi melihat-lihat prestasi apa saja yang didapatkan para prajurit baru ini.Dia tidak ingin salah langkah saat merekrut pasukan barunya.

Saat membuka berkas-berkas itu Levi merasa tidak ada yang menarik.Sampai pada biodata terakhir dia tertarik membacanya.Levi menatap kertas itu lama.kertas itu terdapat foto seorang gadis dengan surai hitam dan syal merah yang selalu melilit lehernya.

Ahh ternyata milik gadis yang mengganggu pikirannnya seharian ini.

Mikasa Ackerman.

Ackerman ya?
Guman Levi.

Ackerman

makan tuh wanita merepotkan.
sekarang jadi bucin kan lu😏

Terima kasih sudah membaca meskipun dalam hati.

seandainya aku buat cerita ini
kalian mau baca nggak?

seandainya aku buat cerita inikalian mau baca nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

salam ninja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

salam ninja.

sylvia zakiyya

Ackerman's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang