Black Tea

1.3K 145 32
                                    

Ackerman

Levi menggerutu kesal dalam hati.Apa-apaan gadis di depannya ini dengan seenaknya saja tidur lagi.

Heh,apakah Levi di sini hanya untuk menemani orang tidur saja?Pekerjaan Levi masih banyak kawan.Akh, tapi melihat wajah nyenyak gadis itu membuatnya tak tega meninggalkannya.

Sudah 30 menit berlalu,Levi sudah sangat merasa bosan.Dia melangkahkan kakinya keluar kamar menuju dapur hendak membuat teh hitam.

Tidak lama untuk membuatnya,Levi sudah siap dengan dua cangkir teh hitam di kedua tangannya dan segera membawanya ke kamar.

“Kau baru saja bangun dan sekarang sudah tidur lagi?”Ucap Levi pelan dengan heran lalu segera duduk di kursi samping ranjangnya.

Levi menyesap teh hitam buatannya itu.Entahlah,lelaki itu lebih suka dengan teh buatannya sendiri.Rasa nikmatnya lebih terasa ketika dibuat dengan jerih payahnya sendiri.

“Apa kau akan menghabiskan dua cangkir itu sekaligus?”Levi yang sedang menikmati teh hitamnya hampir saja menyemburkan air teh itu ke arah gadis yang yang bertanya sekaligus menyindirnya.

“Tentu saja tidak.”

“Bolehkah aku menikmati teh hitam itu?”Tanya gadis itu.

“Sopan sekali.”Sindir Levi.Tidak biasanya Mikasa berbicara sopan dengannya.Menurut Levi ini adalah sebuah keajaiban.

Miracle in december?

“Apa aku salah?”Tanya Mikasa kesal.Kaptennya benar-benar merepotkan.

“Tidak.”

“Bolehkah aku meminta tolong?”Pinta Mikasa.

“Wah aku terkesan.”Sindir Levi.

“Apakah ada jin baik yang merasukimu?”Lanjutnya lagi.

“Tidak,hanya saja aku berhutang budi padamu.”

“Jika kau terpaksa,lebih baik kau tidak usah memaksa untuk melakukannya.”

“Aku memang terpaksa,tapi aku akan tetap melakukannya.”

“Terserah kau saja.”Pasrah Levi melengoskan wajahnya lalu hendak pergi dari sana.

“Apa kau marah?”Tanya Mikasa khawatir.Jujur saja ini bukan kamarnya sendiri dan ini adalah kamar seorang lelaki,itu membuatnya merinding.

“Tidak,itu hak mu.”Levi benar-benar pergi dari sana.

Mikasa terdiam ditempatnya.Dia merasa ada yang salah dengan kaptennya.Tidak biasanya Levi pergi begitu saja,bahkan tidak menanggapi adu mulut dengannya.

tok tok tok

“Masuk!”Suruh Mikasa berteriak.

“Apa kau sudah merasa lebih baik Mikasa?”Ujar Sasha.Sasha,Connie,Jean,dan Armin sedang menjenguk Mikasa sekarang.Entah kenapa Armin dan Eren tidak bersama-sama hari ini.

“Aku rasa cukup baik.”Jawab Mikasa sambil melirik ke arah laci di pinggir ranjangnya.

“Apa Eren sudah menjengukmu?”Tanya Sasha lagi.

“Ya tadi pagi.”

“Apakah dia yang membuatkan teh hitam itu?”Tanya Sasha penasaran,jarang sekali dia melihat teh berwarna hitam itu.

“Tidak.”Karena penasaran dengan rasa teh itu Sasha langsung saja mengambilnya tanpa bertanya terlebih dahulu.

“Jangan Sasha!”Teriak Mikasa,namun terlambat teh itu sudah terteguk habis dalam kerongkongan Sasha.

Ackerman's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang