Anggota pasukan Levi sedang membersihkan markasnya sekarang.Mereka sudah hampir menyelesaikannya.Tapi karena ulah sepatunya Jean mereka harus membersihkan ulang.
"Sepatu kuda sialan."Keluh Eren.Dia sudah lelah membersihkannya,sedangkan Jean dengan seenak jidatnya masuk markas tanpa melepas sepatu kotornya itu.
"Sasha,apa yang kau masukkan di dalam tas mu itu?"Tanya Armin yang melihat gerak-gerik aneh Sasha.
"Bukan apa-apa."Jawab Sasha seperti tanpa dosa.
"Kembalikan roti itu."
"Aku melihat kau mengambilnya."Ucap Armin menyudutkan Sasha.
Bukannya apa-apa.Hanya saja mereka dalam keadaan kurang pangan sekarang.
"Aku tidak mengambil apapun."Jawab Sasha.
"Sudahlah kentang."Ucap Connie.
Mendengar suara keributan,Levi langsung keluar dari kamarnya.
"Ada masalah apa ini?"Tanya Levi malas.Anggota pasukan barunya ini benar-benar lebih berisik dari yang sebelumnya.
Levi mengecek jendela ,permukaan meja,bahkan permukaan bawah meja diperiksanya.
"Bukankah aku sudah memberikan waktu yang cukup?"Tanya Levi tidak puas.
Dasar Cleaning servis.
Ralat.
Cleaning freak!
Eren memegang pelipisnya sambil menggelengkan kepalanya.Ini semua karena ulah kuda sialan itu.
"Setengah jam lagi kalian harus menyelesaikannya.Aku harap tidak ada debu sedikitpun."Ujar Levi penuh penekanan.
Akhirnya semuanya kembali bekerja ke pekerjaannya masing-masing.Eren dan Connie bagian menyapu lantai,Armin dan Jean menyimpan pasokan makanan,Mikasa dan Sasha bagian Meja Kursi,dan juga jendela.
Kalian tau sendiri jika Eren dan Jean disatukan bukannya pekerjaan itu selesai malah semakin lama.Semakin menambah masalah.Huh.
Dan jika Sasha di bagian makanan,kalian bisa menebak sendiri bagaimana akhirnya.
30 menit kemudian.
Levi kembali mengecek pekerjaan anggota pasukannya itu.Jika boleh jujur Eren adalah yang paling baik dalam hal kebersihan diantara mereka.
Mikasa diam saja menatap kapten cebolnya itu.Menurutnya Levi adalah tipe orang yang tidak bersahabat.Mikasa benci orang seperti itu.
Bahkan sejak tadi semua rekannya sudah bekerja dengan kerasnya,Levi tidak memberikan komentar atau pujian satu kata pun.
Levi mendekati Mikasa.Sejak tadi gadis itu selalu melihatnya dengan tatapan tak suka.
Apakah hanya karena aku menendang bocah itu?
Levi mengikis jarak diantara mereka.
Satu langkah
Dua langkah
Tiga langkah
Levi mengarahkan tangannya ke belakang tubuh Mikasa.Mikasa diam,dia menahan napasnya.Jarak tubuhnya dan tubuh kaptennya sangatlah dekat.Sebaik mungkin dia mengekspresikan wajah datarnya itu.
Apa dia sedang menggodaku?
"hmm... lumayan."Ujar Levi setelah menyentuh permukaan jendela di belakang tubuh Mikasa.Setelah itu dia kembali duduk di kursinya.
"Cebol sialan."Desah Mikasa pelan sambil menyentuh dadanya menormalkan detak jantungnya.
dia hampir membuatku kehilangan nyawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ackerman's Story
Fiksi PenggemarSemua orang mengenal dan mengakui kemampuan mereka berdua yang selayaknya kekuatan 100 prajurit biasa,dan orang-orang mulai menjuluki mereka dengan pasangan terkuat umat manusia. Kekuatan fisik mereka berdua memang sudah tidak perlu diragukan lagi.T...