Ackerman's Story

Tangan

Ackerman

“Apa Mikasa baik-baik saja?”Tanya Levi saat Hanji selesai mengobati Mikasa.

“Kau sangat menghawatirkannya,eh?”Tanya Hanji balik dengan nada ledekannya.

“Tidak.”Elak Levi memalingkan wajahnya dari tatapan Hanji.

“Sudahlah Levi kau bisa membohongiku,tapi kau tidak bisa membohongi perasaanmu itu.”

“Terserah kau saja.”

“Jika kau menghawatirkannya,kenapa tidak kau saja yang menjaganya?”Saran Hanji agar Levi semakin dekat dengan Mikasa.

“Karena itu permintaan,aku tidak bisa menolaknya.Baiklah aku akan menjaganya.”Terima Levi.

“ck,dasar!”

“hmmm...”

Sepeninggal Hanji,Levi langsung masuk ke dalam kamarnya.Karena cemas,di bingung mau membawa Mikasa kemana.Dan berakhirlah dengan Mikasa yang berada di kamar Levi sekarang.

Levi mendekati gadis yang berbaring di ranjangnya.Terlihat wajahnya yang nampak pucat,tak kalah pucat dengan warna bibirnya.

“Hei bocah,apa mimpimu seindah itu?”Ujar Levi bermonolog.

Karena tubuhnya merasa lelah,Levi duduk kursi samping ranjangnya.Dia memandangi gadis itu itu sangat lama.

Cantik

Cepatlah bangun bocah.

Batin Levi dalam hati sebelum kelopak matanya benar-benar tertutup.

Hari yang melelahkan bukan?

Ackerman

Levi sedang menemani gadis yang sedang tidur di atas dikasurnya.Melihat ada pergerakan dari sang gadis dia berpura-pura tertidur.

Merasakan ada seseorang disampingnya,Mikasa terbangun lalu duduk di atas kasurnya.Kepalanya terasa pusing,orang yang duduk tertidur disampingnya masih terlihat samar-samar di matanya.

“Kapten?”Beo Mikasa.Dia tidak yakin,apakah kaptennya yang menjaganya semalam?Mikasa rasa tidak.Mana mungkin kapten dinginnya itu mau menjaganya.Apalagi harus tidur dengan posisi seperti itu.Pasti sakit dan melelahkan.

Sedangkan Levi masih berpura-pura tertidur.Mikasa yang penglihatannya masih samar-samar mendekatkan wajahnya ke arah Levi.

Apa yang dilakukan bocah ini?

Merasa wajah gadis itu mulai mendekat Levi membuka matanya.Tapi,Mikasa tidak berhenti memandangi wajah kaptennya itu.

“Apa yang kau lakukan bocah?”Tanya Levi membuat Mikasa membulatkan matanya terkejut dengan suara itu.

Suara Levi!

Bagaimana dia ada di sini?

“Ke-kenapa kau ada di sini?dimana Eren?”Tanya Mikasa terkejut sekaligus heran.

Eren lagi.....

“Seharusnya kau berterima kasih padaku bocah.”Ucap Levi Sarkas.

“Berterima kasih padamu?”