LIMA

545 78 4
                                    

Hay yorobun.........
Iam back......
Enjoy the story.......

.
.
.
.
.
.

"kau hanya mendapatkan ini?" tanya Jeno pada pria didepannya

"ya"

"oh ayolah kak. Ini bahkan tidak genap 3 lembar data yang kau berikan padaku, apa kau benar-benar mencari dengan serius selama 3 hari ini?"

"memang hanya itu yang bisa ku dapatkan. Lagi pula untuk apa kau mencari tau informasi pemilik toko roti? Apa kau ingin beralih profesi tuan Lee? Atau kau menyukainya?" tebak Yuta, pria yang sedari tadi mendapatkan protes dari Jeno

"kau bahkan tak mencantumkan nama suaminya. Malah kau mencantumkan data sahabatnya" ungkap Jeno, mengacuhkan pertnyaan Yuta

"memang dia tak punya suami. Dia hanya hidup dengan anaknya. Dia juga tak punya keluarga lain selain anaknya. Hanya dua Sahabatnya sebagai orang lain yang dekat dengan wanita itu"

"kau yakin? Apa dia sudah bercerai dengan suaminya? "

"tidak. Dia tidak pernah mendaftarkan pernikahan di kantor catatan sipil"

"apa anak itu bukan anak kandungnya. Maksudku bisa saja kan wanita itu mengadopsi anak"

"kau gila!!!. Mana bisa wanita yang belum menikah bisa mengadopsi anak. Anak itu memang anak kandungnya"

"lalu siapa ayah anak itu? Apa ayah anak itu tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya?" tanya Jeno masih sibuk mencermati setiap huruf pada lembaran informasi itu

"tidak tau. Aku benar benar hanya mendapatkan sedikit informasi tentang wanita itu. Aku sudah mencari semaksimal mungkin"

"Na Jaemin, Na Renjun...sepertinya nama ini tak asing, tapi..... Shhhh" cicit Jeno sembari menekan kepalanya yang mulai pening akibat sekelebat memori yang ditangkap diotaknya

"Are you ok?" tanya Yuta khawatir

"sshhh...  Tak apa kak, mungkin aku hanya sedikit letih" elaknya mencoba tak membuat orang lain khawatir

"jangan terlalu memaksakan. Istirahat jika lelah. Sepertinya aku harus pergi, akan aku kabari jika ada informasi lain" ucap yuta sembari melirik jam dipergelangan tangannya

"iya kak. Trimakasih, aku tunggu informasi selanjutnya"

"ya sudah. Aku pergi ya, jaga dirimu" pamit Yuta sembari menepuk pelan bahu tegap Jeno sebelum keluar dari ruangan itu.

"kalau kau benar benar tak memiliki suami. Jadi aku masih bisa kan dekat denganmu?" gumam jeno sendiri selepas Yuta keluar dari ruangannya

'Ah semoga tuhan benar benar mempermudah jalanku mendapatkan mu' sambung Jeno dalam hati

🌻🌻🌻

"apa imfomasi ini benar?" tanya Renjun memastikan kertas kertas yang ada dalam genggamannyam

"iya sayang. Polisi juga sudah mengkonfirmasi hal ini" jawab jaemin yakin

Jamin dan renjun memang benar benar menyelidiki Jeno sejak kejadian dimana sahabat mereka (Haechan) menceritakan pertemuannya dengan Jeno ditaman beberapa waktu lalu. Menyelidiki apa saja yang terjadi dilakukan oleh pria Lee itu selama 5 tahun terakhir.

"tapi bisa saja kan mereka sengaja membuat kecelakaan ini seolah terjadi agar dia bosa lari dari tanggungjawab. Mereka punya uang dan kekuasaan, apa saja bisa mereka lakukan" renjun dan segala pikiran negatifnya

"tapi bagaimana jika itu benar benar terjadi? Ini sangat aneh, kalau mereka benar benar sengaja melakukan kecelakaan ini harusnya beritanya menyebar ke seluruh negeri agar kita semua tau. melihat keluarga mereka yang tersohor itu"

"entahlah. Aku pusing dengan hal ini. Lagipula kecelakaan terjadi persis dihari haecham mengatakan kehamilannya. Aku jadi sedikit ragu" cicit Renjun diakhir kalimatnya

"apa kita harus menemuinya?" tanya Jaemin

"untuk apa? Toh sekarang Haechan sudah cukup bahagia tanpa dirinya" jawab renjun ketus

"hanya untuk memastikan sayang. Lagi pula dia itu pembohong yang payah,  aku bisa dengan mudah menebak jika ia sedang berbohong. Dan sejujurnya aku merasa masih janggal dengan semua ini" yakin Jaemin

"kau yakin? "

"ya. Bagaimanapun ini harus diungkap. Bukan untuk kembali menyakiti hati siapapun, tapi untuk memperjelas siapa yang bersalah dalam hal ini. Penjahat harus segera tertangkap dan bertanggung jawab" jelas Jaemin

"ya. Mungkin kau benar. Aku juga ingin melihat penjahat sesungguhnya menderita dan menyesal"

"aku akan memgatur pertemuanku dengan Jeno segera. Dan permainan ini akan segera dimulai, mari kita lihat siapa yang harus bertanggung jawab dengan masalah ini" ucap Jaemin sembari memeluk renjun, memberi ketenangan pada wanitanya.

🌻🌻🌻

Jam makan siang akan segera datang, membuat toko roti sederhana milik Haechan mulai dipadati pengunjung. Kebanyakan besar dari pembelinya adalah pelanggan tetap "sun bakery".
Para pekerja terlihat sibuk dengan tugas masing masing seiring bunyi lonceng diambang pintu yang mulai intens berbungi. Sapaan ramah dan senyum simpul sebagai penyambut mereka berikan.

'Klinggg~'

"selamat siang~" sapa pria tinghi nan tampan

"siang kak Lucas" jawab haechan dan beberapa karyawan yang mendengar sapaan pria itu

"sedang ramai ternyata" ujar Lucas sembari mendekat kearah haechan yang sibuk menata etalase

"ya begitulah. Ini kan jam makan siang kak. Kak Lucas mau pesan apa?"

"emmm... Haechan, sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan padamu. Bisakah kita bicara berdua" ujar lucas nampak terlihat sedikit gugup

"apa seserius itu?" 

"ya. Aku... "

(Kring kring kring) ucapan lucas terpotong dengan nada dering dari ponsel Haechan.

"kak, maaf. Boleh aku mengangkat panggilan dulu. Ini dari guru Jio" izin Haechan merasa tak enak

"tak apa. Angkatlah"

Mendengar izin dari Lucas membuat Haechan sesegera mungkin menjauh beberapa langkah dari Lucas untuk mengangkat panggilan itu.

"kak maaf. Tapi bisakah percakapan kita tunda lain waktu, aku harus menjemput Jio sekarang. Sekolahnya mulai sepi" ucap haechan selepas mengakhiri panggilan itu

"oh tak apa. Kita bisa mencari waktu yang tepat. Mungkin aku yang saat ini tak tepat waktu"

"kak aku benar benar minta maaf" racau haechan dengan nada bersalah

"sungguh tak apa. Lebih baik kau segera menjemput Jio sekarang pasti dia sudah menunggu lama. Atau kau mau aku antar?" tawar Lucas dengan senyum tampannya

"tak usah kak. Sebentar lagi jam makan siang akan berakhir. Kak Lucas bahkan belum makan siang. Lagipula sekolah Jio kan dekat,  jadi aku pergi dulu ya kak. Kabari saja jika kakak ingin mengobrol denganku. Aku pergi dulu ya kak" pamit Haechan setelah melepas apron dan mengenakan tas nya. Sedikit berlari keluar dari toko rotinya

"hufff... Sepertinya aku harus mengatakannya lain kali diwaktu yang benar benar tepat" helaan nafas Lucas terdengar cukup kuat

🌻🌻🌻🌻

Yuhuuuu...
Iam back with another chapter yorobunnn....

Kali ini fia cepet kan baliknya. Hahahaha

Chapter ini adalah awal terbukanya rahasia rahasia alam. Wkwkwk

Jadi siapa nih yang penasaran sama kisah selanjutnya?

Ato pada penasaran sama hal apa yang sebenarnya Lucas pengin omongin sama Haechan?

Ada yang sudah bisa menebak? Coba dong fia pengen tau pendapat kalian. Wkwkwk

Jangan lupa vote dan comment biar fia bisa lebih semangat lanjutin book ini....
Bye bye yorobun...
See you next chapter...

BACK HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang