TIGABELAS

835 99 18
                                    


Hy yorobun......
Iam back......
Enjoy the story........

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Ha... Ha..... Ha' Deru nafas terdengar cukup kuat

Lagi, mimpi itu datang lagi. Semakin jelas beberapa hari belakangan ini. Tepatnya setelah pertemuannya dengan tuan Na, salah satu rekan kerjanya. Jeno semakin yakin ada hubungan yang kuat antara mimpinya dengan ucapan tuan Na diakhir pertemuan mereka beberapa hari lalu.

Jika sebelum pertemuannya dengan tuan Na, orang orang dalam mimpinya dulu tak terlihat jelas, sekarang gambarannya mulai nampak jelas meski yang paling jelas hanya wajah dari dua siswa dalam mimpinya. Iya, wajah dari dua siswi yang ada dalam mimpinya masih buram. Dua siswa itu iya yakini sebagai dirinya dan tuan Na muda, dengan seragam sekolah sedang bermain di sebuah taman.

Setelah mulai tenang dengan meminum segelas air yang tersedia diatas nakas, Jeno segera mengambil ponsel yang juga tersimpan diatas nakas dekat ranjangnya.

Masih pukul 6 pagi, namun Jeno sudah ingin sekali menuntaskan rasa penasarannya. Ia putuskan menghubungi sekertarisnya untuk meminta kontak tuan Na.

'Hallo. Selamat pagi Mr. Lee' sapa suara disebrang panggilan

'Pagi nona Bae. Maaf mengganggu pagi mu nona Bae'

'Tak masalah Mr. Lee. Apa ada yang bisa saya bantu? '

'Ya. Bisa tolong kirimkan kontak dari tuan Na yang bisa saya hubungi segera?'

'Maksud anda tuan Na Jaemin? '

'Ya. Tolong kirim segera. Ada hal penting yang harus saya sampaikan'

'Baik Mr. Lee. Akan segera saya kirim kontak dari tuan Na'

'Terimakasih'

'Sama-sama Mr. Lee'

Tak lama setelah ia menutup panggilan dengan nona Bae, satu pesan berhasil masuk ke ponselnya. Itu pesan dari Nona Bae

"Apa tak masalah jika aku menghubungnya sepagi ini? Rasanya kurang sopan sekali mengganggu istirahat orang lain" Bimbang Jeno, oh tak  sadarkah tuan Lee ini setelah baru saja menghubungi sekertaris nya di pagi buta. Ckckck

"Tapi aku sudah sangat tak sabar. Lagipula tuan Na sendiri yang menyuruh segera menghubunginya jika aku butuh penjelasan. Ah, masa bodoh dengan sopan santun" Putusnya, yang kemudian dengan cepat menghubungkan panggilan pada kontak tuan Na.

Cukup lama Jeno menunggu panggilannya dibalas, hingga pada dering terakhir___

'Hallo' suara berat khas bangun tidur menyapanya. Sial, kalau begini Jeno semakin merasa bersalah

'Hallo. Selamat pagi. Benar ini dengan tuan Na?'

'Ya. Dengan saya sendiri'

'Saya Lee Jeno, tuan Na. Maaf jika saya mengganggu pagi anda tuan Na'

'Oh. Tuan Lee, tak masalah. Apa kiranya yang membuat tuan Lee sendiri yang menghubungi saya? Bukankah pertemuan bisnis kita selanjutnya sudah ditetapkan minggu depan? '

'Emmm... I-ini bukan masalah bisnis tuan Na'

'Lalu? '

'Tentang pembicaraan terakhir kita... '

'Apa anda sudah mengingatnya? ' sela Jaemin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BACK HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang