I'm back....
Enjoy......
.
.
.
.
.
.
.Selepas pertemuannya dengan Lucas tadi, Haechan memutuskan untuk menemui Renjun. Mungkin dengan menemui sahabatnya itu ia dapat berbagi keluh kesah, jika beruntung ia mungkin juga akan mendapatkan nasehat dari sahabat karibnya itu.
Masih dengan mata sembab, dan pikiran yang tak sepenuhnya fokus, Haechan bertekat menuju apartemen sahabatnya itu dengan jasa taxi. Masih cukup waras untuk bisa merasa malu jika menaiki kendaraan umum.
Langkah mungilnya ia paksa berjalan dengan cepat agar lekas sampai unit sang sahabat. Menaiki lift menuju lantai 7 tujuannya. Beberapa kali ia menekan bel unit apartemen itu dengan berutal agar si empunya segera membukakan pintu untuknya.
Ting tong ting tongCklek~
"Astaga, orang gila mana yang mem.."
"njun~" Haechan berhasil memotonga makian renjun, dan segera memeluknya ketika sipemilik apartemen membuka pintu
"ada apa chan?" tanya renjun mulai luluh
"hiks... Hiks.. A-aku bingung sekali~" racau Haechan
"hay. Jelaskan didalam saja. Sekarang kita masuk dulu, tak enak jika ada yang melihat" usul Renjun sembari menarik haechan kedalam apartemennya.
Renjun memutuskan untuk mengambilkan minum untuk Haechan setelah menyuruh Haechan duduk di sofa ruang tamu, yang masih dalam keadaan menangis sesenggukan.
"chan. Minum dulu, biar lebih tenang" Renjun menyodorkan segelas air dingin pada haechan, yang dengan baik diterima.
"sekarang. Bisa kau ceritakan padaku secara perlahan. Siapa yang membiatmu menangis seperti ini?" tanya renjun sambil menggenggam tangan sang sahabat
"njun, hiks... A-Aku baru saja bertemu hiks... dengan kak Lucas"
"lalu apa yang ia perbuat hingga kamu bisa menangis? "
"d-dia.. Dia bilang aku adalah adiknya yang selama ini diculik" jelas Haechan terbata
"ha? Bisa kau ceritakan lebih detail?"
Mendengar itu, Haechan segera menceritakan kembali apa yang tadi Lucas ceritakan padanya dengan lengkap."dia memberikan ini padaku" Haechan akhirnya memberikan kertas tes DNA yang tadi Lucas berikan padanya. Renjun dengan segera mengambil kertas itu dan membaca lamat lamat.
"a-apa ini akurat? Maksudku kapan kalian melakukan tes DNA?"
"entahlah. Dia sempat mengambil rabutku sebagai sampel untuk tes DNA"
"kau mengetahui rencana tes itu?" tanya renjun yang kemudian dijawab dengan gelengan pelan dari Haechan
"tapi. Tunggu dulu, aku baru tau jika kak Lucas adalah putra dari Park Chanyeol dan Park Kyungsoo"
"kau mengenalnya?" tanya Haechan yang mulai tenang
"mereka terkenal dalam dunia bisnis negeri ini Haechan. Aku pernah sekali bertemu dengan tuan dan nyonya Park. Mereka benar-benar baik. Aku bisa membaca ketulusan dari setiap perilakunya"
"apa aku benar-benar anak mereka?" cicit Haechan ragu
"astaga. Kalau kau benar benar anak mereka aku pasti sangat senang sekali"
"entahlah. Aku belum siap akan situasi ini" Haechan menunduk
"hai, Haechan. Lihat aku" perintah renjun halus
"kau bilang tadi kak Lucas tidak memaksamu untuk segera percaya kan? Jadi ambil waktumu sebanyak banyaknya untuk memikirkan ini dengan baik. Tapi kalau memang informasi ini benar maka harusnya kau senang bukan? akhirnya doamu selama ini untuk bosa melihat orangtua kandungmu tuhan kabulkan" tenang renjun sbari memeluk Haechan.
"akan aku fikirkan lagi nanti"
"lagipula, aku lihat kak Lucas memang orang baik, jadi mungkin tak akan berbohong apa lagi tentang hal seserius ini. Kalaupun ia berbohong aku dan Jaemin akan ada dibaris terdepan untul melindungimu"
"ya, terimakasih. Sekarang biar aku jemput Jio dulu, ini sudah jamnya ia pulang"
"ah. Biar Jaemin saja yang menjemput Jio, sekalian ia pulang untuk makan siang. Kau tetap disini saja, kompres mata bengkakmu itu dengan es jika kau tak mau putra tampanmu itu bertanya yang tidak tidak" cegah Renjun
"ah...kau benar. Pasti dia akan banyak bertanya nanti" sadar Haechan
"maka dari itu. Segera kompres matamu itu. Biar aku hubungi jaemin dulu" seru Renjun sembari meraih ponselnya.
Melihat Renjun yang begiti perhatian membuat Haechan benar benar merasa beruntung.
'aku akan memikirkan saran Renjun. Mungkin merenung beberapa hari bisa memantapkan pilihanku' batin Haechan
🌻🌻🌻🌻
Maaf kalo ceritanya kurang panjang di chapter ini. Takut kalian bosan :'(
Tapi semoga kalian tetap suka....
Tolong tetap dukung fia dengan vote dan comment ya~
💞💕💞💕💞💕💞💕💞💕💞💕💞💕💞
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK HOME
RomanceBukan Haechan yang ingin ada di situasi ini. Bukan juga Jeno yang ingin semua jadi seperti ini. Lantas, jika sudah seperti ini siapa yang berhak disalahkan? Haruskah takdir yang dipersalahkan? Benarkah takdir sekejam itu? Tak bisakah takdir menj...