SEPULUH

548 79 5
                                    

Hy....
I'am back....
Enjoy.......

.
.
.
.
.
.
.

"mom" Tegur Jio pada Haechan, yang sejak tadi hanya diam di ruang tamu dengan pandangan kosong

"mom. Mom tidak mendengar Jio? Apa mom sakit?" rentetan pertanyaan lolos dari bibir mungil Jio, ketika mendapati sang ibu tak menggubris teguran awalnya.

"mom~" Jio kembali menegur Haechan. Kali ini Jio turut menggoyang goyangkan lengan Haechan cukup keras. Mencoba menyadarkan sang ibu dari lamunan

"ah. Ya sayang? Apa Jio butuh sesuatu? Hmm?" Haechan berhasil tersadar dari lamunannya

"no mom. Akhir akhir ini Jio lihat mom banyak diam. Jio khawatir" ucap Jio sendu

Memang sudah tiga hari ini Haechan terlihat nampak lebih sering diam. Tepatnya sejak pertemuan terakhirnya dengan Lucas dan Renjun. Pikiran Haechan benar benar dipenuhi oleh ucapan ucapan Lucas dan renjun.

"mom tak apa Jio. Jadi jangan khawatir" jawab Haechan dengan senyum manisnya

"sungguh?"

"ya mom benar benar baik sayang"
Ucapan Haechan membuat sang anak nampak tenang.

"Jio" tegur Haechan

"ya mom"

"apa... Apa jio mau bertemu dengan kakek dan nenek Jio?" tanya Haechan pelan

"emm... Apa maksud mom kakek dan nenek Na?" Jio memiringkan kepalanya seolah bertanya.

Ah memang orang tua dari Na Jaemin lah yang selama ini berperan menjadi kakek dan nenek untuk Jio. Mereka menganggap Jio seperti cucu mereka sendiri.

"Bukan kakek dan nenek Na sayang. Tapi kakek dan nenek Jio sendiri. Orang tua mommy, bukan orang tua uncle Nana" jelas Haechan

"apa Jio akan mendapat kakek dan nenek baru lagi mom?" tanya Jio antusias. Ah bocah itu sepertinya sudah beranggapan setiap kakek dan nenek akan memanjakannya

"ya. Apa jio mau bertemu dengan kakek dan nenek?"

"yes mom. Jio mau~"

setelah mendengar jawaban dari sang buah hati, Haechan segera mengambil ponselnya untuk menghubungi Lucas. Ah, sepertinya Haechan sudah banyak mempertimbangkan semuanya.

Kak Lucas✉

Kak. Aku mau|

|Kau benar benar mau bertemu dengan kami? Iya kan? Begitu kan maksudmu?

Ya|

|Aku akan segera menjemputmu di toko roti, sekarang juga. Tolong tunggu sebentar

Ya. Hati hati|

Sungguh jawaban singkat yang diberikan oleh Haechan bukan karna ia sedang marah. Tapi karena Haechan benar benar sedang gugup saat ini. Membayangkan ia akan bertemu dengan orang tuanya yang dari dulu selalu ingin ia ketahui.

🌻🌻🌻

Selepas pesan terakhir yang ia kirim pada Lucas. Haechan dan Jio segera bersiap berganti baju dengan pakaian yang lebih rapi. Selanjutnya Haechan dan Jio ke bawa tempat toko rotinya berada untuk menyiapkan kue yang akan mereka bawa sebagai buah tangan untuk keluarga Park.

"menurut Jio, kue apa yang harus kita bawa untuk kakek dan nenek?" tanya Haechan

"emmm. Bagaimana kalau strawberry chess cake mom?"

BACK HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang