ENAM

549 73 7
                                    


Hay yorobun.....
I'am back.....
Enjoy.....

.
.
.
.
.
.
.

Suasana cukup tegang terasa pada ruang tamu rumah mewah itu. Terlihat tiga orang dewasa yang sedang berbicara cukup serius disana. Waktu yang menunjukkan hampir tengah malam tak melunturkan keseriusan mereka untuk bicara.

"aku sudah menduganya. Dia memang benar benar Haechan kita, dari awal Lucas menceritakan pertemuan mereka" ucap wanita paruh baya disana yang mata berkacanya masih lekat menatap lembar kertas hasil tes DNA dari salah satu rumah sakit ditangan gemetarnya.

"iya sayang, kau benar. Dia memang Haechan kita. Maka dari itu jangan menagis lagi" timpal pria paruh baya yang tepat berada disampingnya, sembari memeluk mencoba menenangkan pasangannya.

"jadi kita bisa langsung menemuinnya besok kan?" harap wanita itu

"tidak ma, ini belum saatnya" jawab Lucas segera

"tapi kenapa? Apa kau tak mau keluarga kita segera berkumpul? Apalagi kau bilang dia sudah memiliki putra. Mama juga ingin melihatnya" desak kyungsoo, sang ibu. Wajahnya sekarang sudah mulai basa dengan air mata

"sayang, biarkan Lucas memberikan alasannya terlebih dahulu" tenang chanyeol, sang kepala rumahtangga

"ma. Dengarkan lucas. Tolong tetap percayakan ini pada Lucas" kata Lucas menenangkan

"sejujurnya, tadi siang selepas Lucas mendapatkan hasil tes itu lucas sudah sempat ingin mengatakannya secara langsung pada Haechan. Bahkan kita sudah bertemu tapi karena Lucas yang terlalu bersemangat, hingga lupa menentukan waktu yang tepat untuk bicara. Hingga Haechan yang buru-buru untuk menjemput Jio membuat kita batal berbicara hal ini."

"hhhfff... Setelah Lucas pikir dengan matang, mungkin memang tuhan belum mengizinkan, karena waktu yang belum tepat. Apa lagi ini pasti terlalu tiba-tiba bagi Haechan. Coba mama bayangkan seberapa terkejutnya dia jika mendengar hal ini? Apa dia memang sudah siap akan hal ini? Bagaimanapun kita sudah terpisah terlalu lama dengan dia ma. Jadi biarkan Lucas memberitahunya secara perlahan. Bukan hanya tentang ini, tapi juga tentang alasan dia menghilang dan usaha kita mencarinya selama ini. Agar ia tak salah faham dan benar benar siap bertemu dengan kita lagi" terang Lucas panjang lebar

"ya, mungkin kau benar nak. Ini pasti terlalu tiba tiba untuknya" balas Kyungsoo sedih

"ma, Lucas janji semua akan baik baik saja. Jadi untuk sekarang tolong percayakan ini pada Lucas dan tolong tetap sehat. Jangan terlalu keras berfikir ma" lembut Lucas sembari memeluk tubuh sang ibu yang nampak mungil dalam pelukannya.

"benar kata Lucas. Kita harus bersabar sebentar lagi, hanya sebentar lagi" timpal chanyeol sembari ikut memeluk dua permatanya.

"ya. Aku akan bersabar. Jadi tolong segera urus ini dengan baik" pasrah kyungsoo akhirnya

🌻🌻🌻

'Ceklek~'

Bunyi pintu yang terbuka membuat atensi wanita dalam kamar itu teralihkan pada daun pintu.

"sayang, apa Alex sudah tidur?" tanya Lucas pada Jungwoo, istrinya

"stttt... Dia baru saja berhasil kutidurkan" jawab Jungwoo. Tanganya masih asik mengelus punggung kecil putranya

"apa demamnya belum membaik?" Lucas menghampiri ranjang tembat bocah itu kini tertidur dalam pelukan ibunya.

"sudah lebih baik. Walaupun badannya masih terasa hangat"

"syukurlah kalau begitu. Jika besok masih belum membaik, kita bawa kerumah sakit ya"

"iya. Bagaimana pembicaraanmu dengan papa dan mama? Apa semua berjalan dengan baik?"

"ya begitulah. Semua berjalan dengan baik. Walau tadi mama sempat mengajukan protesnya"

"wajar saja. Ini bahkan sudah 23 tahun mama berpisah dengan Haechan. Pasti mama sangat
merindukan putri kecilnya"

"aku sangat sadar sayang maka dari itu aku semakin bersemangat untuk menjelaskan pada Haechan"

"pelan pelan saja. Jangan terlalu dipaksakan, coba jelaskan dengan hati hati ya"

"ya. Aku akan menjelaskan secara perlahan seperti saranmu" timpal lucas tulus dengan senyum tipisnya.

"kemarilah. Akan aku beri suami tampanku ini sebuah pelukan" tawar Jungwoo sembari merentangkan tanganya. Entah sejak kapan wanita cantik itu turun dari ranjang putra mereka.

"ahhh... Aku benar benar membutuhkan pelukan ini" lucas balas memeluk sang istri erat

"kau melakukannya dengan baik sayang. Aku bangga denganmu. Haechan beruntung memiliki kakak yang baik sepertimu"

"ya. Semoga dia merasa beruntung seperti katamu" lirih Lucas

"cah. Sudah peluk-peluknya sekarang kita harus kembali ke kamar untuk istirahat. Tapi sebelum itu, kabari Haechan untuk mengatur pertemuan kalian. Lakukan dengan benar suamiku" ucap Jungwoo sembari melepas pelukan keduanya

"hmmm... Aku akan mengirim pesan untuknya sekarang"

Haechanie🌞

|Haechan. Apa bisa kita bertemu Besok pagi selepas kau mengantar Jio sekolah?

|Ada yang ingin aku katakan padamu

Tentu bisa kak|

|Ok. Aku akan menunggumu ditaman dekat sekolah Jio

Baik kak 😊|

|Kalau begitu, selamat malam. Segeralah tidur

selamat malam juga kak Lucas|

Selepas mengirim pesan itu lucas segera menarik Jungwoo kekamar mereka. Ahhh.... Hari yang panjang untuk Lucas, semoga besok semua rencananya berjalan lancar.

🌻🌻🌻🌻

O

ho yorobun.....
Fia kembali....
Aga rajin up ya sekarang. Wkwkwk

Semangatin dong biar makin rajin buat laniut cerita.
Jujur aja, fia sedih ternyata peminat book ini sedikit banget. Ditambah vote dan comment yang...... (ah kalian pasti tau lah ya)

Jadi, untuk kedepannya tolong lebih lagi buat dukung fia, dengan vote dan comment 💞😊💕
Trimaksih.
Have a nice day.....

BACK HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang