Between Us 5

6.6K 1.2K 285
                                    

Masih oleng sama Vincent di part kemarin, atau penasaran sama Taehyung? 🌝

Coba sini absen vote dulu, 50 besar dilukis Vante dalam mimpi

Coba sini absen vote dulu, 50 besar dilukis Vante dalam mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Sial.

Kegelapan itu menyergapnya kembali.

Anne juga tidak tahu bagaimana konsep regulasi humanis ketika pemandangan tembok usang dan apak ini selalu membuat hidungnya gatal. Apanya yang sesuai sistem? Anne ingin tertawa, begitu menggelikan sekali ketika seleksi keparat semacam ini lebih banyak dipercaya oleh banyak orang untuk menjejalkan idealismenya masing-masing. Seleksi yang dibuat hanya untuk menyingkirkan hal-hal tidak penting dan tidak diharapkan dari kehidupan orang lain.

Anne tidak pernah senang kakinya basah ketika musim dingin, dan gadis kecil berambut brunette yang memiliki bintik pada pipi itu selalu menyembunyikan kaos kaki rajutnya. Padahal makan malam sudah memuakkan sekali, dan sekarang tubuhnya kembali di dera nyeri dan menyesap beku. Ada tidak, ya ramuan untuk menghilangkan rasa sakit sekali teguk? Anne tidak bertahan hidup hanya untuk memunguti rambut rontok setiap mandi, atau memiliki tato pada kaki putihnya. Tato yang tidak indah sama sekali.

Makan malam tidak terasa enak—seperti biasa. Nyaris hambar serupa bubur nasi yang dihangatkan kembali ketika anak-anak lain tidak menghabiskannya ketika makan siang. Lalu, kenapa Anne juga harus merasa seperti nasi basi dan dingin juga? Ia tidak pernah menyukai sudut pandang di mana matanya tengah menatap sayu flat kayu usang dengan bau minyak tanah yang memusingkan. Tahu begini, Anne tadi berteriak sekalian biar suster datang dan membawanya pergi ke ruang isolasi. Nyatanya tidak. Sekarang ia mendongak singkat hanya untuk melihat sepasang mata anak-anak yang hanya lebih tua tiga tahun darinya, berkacak pinggang dan memiliki tatapan culas—selalu merasa berkuasa. Masih setan kecil yang sama.

"Cepat bangun gadis cengeng," kata Eris yang sekarang menendang kaki Anne sebelum menginjak kuat-kuat, sedangkan Anne dipaksa untuk menggigit bibirnya agar tidak membuat suara di tengah malam, "Kau itu kenapa lemah sekali, sih? Telingamu tuli, ya?!"

Resilience-Between Us ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang