Between Us 21

2.7K 570 145
                                    

Bulan puasa, stay halal bestie

Gimana lihat Taehyung di Grammy? Ambyar tidak bestie? Wo ya tentu sajaaa aku semakin bucin mendarah daging sampai rasanya mendadak jadi Titan 🌝👍🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gimana lihat Taehyung di Grammy? Ambyar tidak bestie? Wo ya tentu sajaaa aku semakin bucin mendarah daging sampai rasanya mendadak jadi Titan 🌝👍🏼

Oke, vote keberapa ini kalian?










"Seokjin-ah."

Seokjin yang ingin menunggu espresonya menetes dari mesin kopi seketika menoleh ke arah sumber suara. Dilihat dari penampilannya, Seokjin agaknya tidak perlu menebak-nebak siapa yang tengah berdiri dengan sedikit pongah. "Ada apa, Vin?"

"Boleh kupinjam Porsche Targa mu?"

Uap aroma kafein berarak saat larutan coklat pekat itu perlahan mengisi dasar cangkir Seokjin. Ia baru saja pulang dari lembur, kepalanya jelas berkedut pening, bahkan kemeja yang ia kenakan terlihat acak. "Kau ingin ke mana?" tanyanya dengan minim rasa peduli, tetapi juga berantisipasi. "Ini sudah malam, jangan—"

"Jangan membawa tubuh Taehyung pergi?" potong Vincent sebelum ia menarik sudut bibirnya tipis, pribadi itu malah mengantongi ke dua tangan di balik setelannnya yang rapi dan eksekutif. "Kenapa aku harus menurutimu? Memangnya aku bocah ingusan?"

"Tentu saja, karena wajah, tubuh dan penampilan yang kau gunakan milik adikku."

"Ini bukan hanya milik Taehyung, Seokjin. Tapi milik bertiga. Kau harus mengingatnya dengan baik." Vincent mendekat, menunjuk dada Seokjin dengan jari telunjuk yang diketuk-ketukkan di sana. "Berhentilah menganggap kami seperti penganggu. Kau seharusnya menyadari siapa yang membuat Taehyung mengalami hal berat seperti ini."

Lidah Seokjin bak ditebas di tempat. Kalimat Vincent nyatanya tidak bisa ia bantah sama sekali. Entah Seokjin begitu menyesali apa yang terjadi pada Taehyung, memendam rasa bersalahnya sendiri, atau kepalang tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Sorot mata kedua pria dewasa itu seakan tengah berintrik satu sama lain. Seokjin sendiri, nyatanya tidak pernah bisa 'akur' dengan Vincent karena beberapa alasan tertentu. Maka, mengembuskan napas saat tetesan espreso pada cangkirnya berhenti, Seokjin lalu melangkah ke arah kursi di mana jas kerjanya tersampir pada sandaran.

Mendapati Seokjin terlihat merogoh dan akan memberikan kunci mobil yang ia inginkan, Vincent menjentikkan jari dan menyeringai tipis di sana. Di balik senyuman dan sorot tatapannya yang terasa lebih mendominasi dari pada sosok Taehyung, Vincent menangkap kunci yang dilempar Seokjin padanya.

"Jangan membuat masalah, Vincent." Seokjin kali ini menatap lebih serius, tidak ada kehangatan pada sorot matanya. "Lakukan apa pun, selama tidak menimbulkan masalah untuk Taehyung."

Vincent melenggak begitu saja saat seringainya belum juga surut, pribadi itu melambaikan tangan sejenak pada Seokjin. Vincent bahkan bersiul ketika memantul-mantulkan remote kendaraan mewah itu. Saat kakinya menuruni tangga menuju basement di mana mobil keluarga Choi di simpan, Vincent bergumam. "Tidak membuat masalah, ya?" jedanya saat melirik ke arah tangga yang menghubungkan rumah dan garasi bawah tanah. Vincent mendengkus ketika suara bip remote Porche biru Seokjin berdecit. "Memangnya kapan aku membuat masalah? Dasar pria diktaktor berhati dingin," seloroh Vincent sesaat sebelum ia masuk ke dalam mobil.

Resilience-Between Us ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang