Bertween US 22

3K 644 151
                                    

Kemarin dah main-main sama Vincent yang katanya nemu 'Kitten baru' Jadi ayok ketemu Taehyung sama Anne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin dah main-main sama Vincent yang katanya nemu 'Kitten baru' Jadi ayok ketemu Taehyung sama Anne. Tapi sebelum itu, biar Seokjin yang nanyain kalian voter ke berapa dulu. Ayo sini absen, sama kasih emot terakhir yang kalian pakai setelah angka vote nyaa!





Setelah datang ke kampus dan membantu Hera dengan asistensi praktikumnya, Anne mendapatkan pesan singkat yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Anne sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi, atau probabilitas masalah bisa mendadak kembali rumit di sini. Namun saat ia mendapati punggung Seokjin yang tengah menatap jauh dari pinggir balkon rumahnya, Anne ingin menganggap bahwa keputusannya untuk datang tidak perlu di sesali.

Seokjin di sana, menoleh dan tersenyum tipis saat merasa ada presensi mendekat ke arahnya. Lalu kembali membawa tatapannya jauh sembari memegang segelas wine pada tangannya. "Sepertinya aku tidak perlu memaksa dirimu untuk kembali ke rumah ini," kata Seokjin saat Anne akhirnya berdiri tidak jauh darinya. "Sempat terpikir olehku untuk melakukan beberapa rencana agar kau datang."

Dengkusan lirih Anne hadir, seakan bisa menebak Seokjin barangkali berusaha menculiknya atau memaksanya masuk ke dalam mobil sebelum dibawa kembali ke kediaman Choi. Namun Anne yakin semua itu tidak akan benar-benar terjadi. "Meskipun berusaha untuk menghindar, ternyata aku tidak bisa berhenti memikirkannya," kata Anne.

Seokjin mengangguk setuju, ia menggoyangkan minuman anggur dalam gelas yang tengah ia pegang.

"Apakah Seokjin-nim menyayangi Juliet?" tanya Anne kemudian hingga Seokjin menoleh.

Pria itu hening untuk beberapa saat, seakan tengah memikirkan jawaban paling relevan yang bisa ia berikan. "Aku tidak tahu ...." Seokjin menjeda, mengambil napas besar saat pemandangan kota yang jauh di sana lebih menarik perhatiannya untuk diamati. "Pada awalnya memang terpaksa. Aku marah Ann, kenapa hal itu harus terjadi padaku. Kenapa harus ada bayi yang entah dari mana datangnya menjadi tanggung jawabku." Dengan senyuman yang diulas tipis, Seokjin berlanjut. "Tapi pada akhirnya Juliet memiliki namaku dalam surat pendaftarannya di sekolah, akta kelahiran, dan beberapa dokumen yang membutuhkan nama orang tua di sana."

Saat Seokjin berkata seperti itu, Anne baru menyadari bahwa menjadi orang tua ternyata tanggung jawab yang besar kendati dalam hal yang paling kecil sekali pun.

"Ya .... kurasa julukan Duda tampan beranak satu tidak terlalu buruk."

Anne sampai melotot dan mengedip lugu, sementara Seokjin tertawa tipis sembari menutupi bibir dengan punggung tangan. Entah apa yang lucu, Anne sampai mengambil napas besar sebelum mengembuskannya secara perlahan.

"Kenapa Seokjin-nim bersedia melakukannya?" tanya Anne, diam-diam tangannya meremas pagar balkoni seiring debar jantungnya berdetak lebih cepat tanpa alasan yang jelas. "Kenapa akhirnya memutuskan mengangkat Juliet sebagai bagian dari keluarga ini?"

"Entahlah ...."

"Tidakkah lebih mudah kalau Juliet ..." Anne sedikit menahan napasnya. "Diserahkan pada panti asuhan?"

Resilience-Between Us ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang