4 | Petunjuk baru

988 139 5
                                    

Happy Reading

.

.

.

Selama disekolah Kevin selalu menghindar tatapanku, itu sangat mencurigakan. Dia kelihatan sekali jika sedang gugup. Mungkin karena amplop coklat itu? Aku jadi penasaran apa isinya.

Haruskah ku gunakan keistimewaan ku? Sekali saja tak apa kan. Dan setelahnya aku mengetahui jika Kevin sempat berbicara dengan beberapa orang dewasa dan semuanya laki-laki.

Jangan bilang itu? Tidak mungkin kan. Aku bahkan belum tahu apapun isi amplop coklat itu, aku hanya tahu jika Kevin bertemu dan berbicara dengan beberapa orang dewasa saja. Tapi itu pantas dicurigai. Baiklah aku akan mencaritahu lagi nanti.

Jam istirahat pun sudah tiba. Aku mencoba bersikap seperti biasanya, kelas sudah sepi tentunya. Tapi jika aku ke mejanya sekarang dan mencari keberadaan amplop coklat itu kemungkinan aku akan langsung tertangkap kamera cctv kelasku.

Aku harus berpikir cepat dan pintar sekarang. Jika aku ingin membaca seseorang aku harus menyentuh tangan orang itu terlebih dahulu, baru bisa. Tapi bagaimana caranya aku menyentuh tangan Kevin?

"Diza..." Panggil teman-teman hantu ku.

"Ya?"

"Kamu sedang apa disini?" Tanya Citra.

"Iya, sedang apa melamun disini?" Timpal Nek mawar.

"Tidak apa." Jawabku singkat dan langsung mengikuti mereka. Mungkin sedikit meminta bantuan mereka bisa membantu ku?

Sesampainya ditempat biasa. Aku langsung memakan bekal makanku. Seraya mendengarkan obrolan teman-temanku ini.

Aku harus mulai darimana ya?

"Teman-teman."

Mereka diam kemudian menatapku.

"Ada apa?" Tanya Citra.

"Heum begini, aku mencurigai seseorang dan aku harus mencari tahu tentangnya. Untuk bisa mengetahui hal itu, aku harus menyentuh tangannya dahulu, baru bisa. Dan aku tak tahu bagaimana caranya, kira-kira bagaimana menurut kalian?" Ucapku.

"Mencurigai siapa?"

"Salah satu teman sekelas ku." Jawabku jujur.

"Lalu, apa yang ingin kamu tahu darinya?" Tanya Nek mawar.

"Iya, apa Diza?"

"Alasan kenapa dia bisa semarah itu."

"Marah? Maksudnya apa?" Tanya mereka.

"Jika dijelaskan akan panjang sekali, ditambah aku belum yakin." Jawabku seadanya.

"Jadi bisakah kalian sedikit membantu ku?" Lanjutku lagi.

"Bisa saja. Apa yang harus kami lakukan, Diza?" Jawab Citra.

"Mungkin membantuku menyentuh tangannya terlebih dahulu." Ucapku.

Mereka Yang Tak TerlihatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang