Happy reading!
***
Saat ini sudah waktunya untuk mempresentasikan tugas masing-masing ditiap kelompoknya. Satu-persatu kelompok sudah maju, sekarang kelompok Diza lah yang harus maju.
Namun ada yang kurang dari kelompok Diza, yaitu anggotanya. Mereka kekurangan satu orang—Bila. Ia sudah tak masuk dari dua hari yang lalu, katanya sakit.
Kabar itu tentu membuat kelompok Diza sedikit kesulitan, beruntungnya mereka mempunyai ketua kelompok yang kompeten seperti Dylan. Semua kesulitan bisa teratasi dengan baik.
"Sekian dari kelompok kami, kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih." Ujar Dylan mengakhiri presentasinya lalu disambut dengan suara tepukan tangan.
"Guys. Gimana nanti kita jenguk si Bila? Kasian, dia udah nggak masuk semenjak terakhir kita diskusi di kafe waktu itu." Ujar Niki.
"Eh, iya juga ya. Boleh juga tuh, lo tahu alamat rumahnya nggak? atau sekedar info rumah sakit tempat dia dirawat gitu?" Sahut Haikal.
"Kalian aja, gue masih banyak urusan." Timpal Dylan yang langsung pergi meninggalkan mereka.
"CK. Iya deh si paling sibuk ceunah." Ujar Haikal lagi.
"Menurut lo gimana, Diza?" Tanya Niki.
"Aku ikut aja."
"Oke. Kalau gitu gue cari info dulu ya, bye."
Pada akhirnya mereka—termasuk Dylan pun ikut menjeguk Bila dirumahnya. Namun, ada yang aneh dengan kondisi Bila. Padahal ia hanya tak masuk selama dua hari, tapi keadaannya begitu memprihatinkan.
Tubuhnya kurus, dengan lingkar mata hitam yang terlalu ketara serta tatapan mata yang kosong. Ibu Bila bilang, Bila tak mengidap penyakit apapun.
Niki mencoba berbicara dengan Bila. Namun tak ada respon darinya. Ia bahkan tak bereaksi apapun terhadap suara. Ia seperti zombie?
Lain halnya dengan Diza, wajahnya mendadak pucat pasi ketika melihat kondisi Bila. Diza menginginkan untuk segera pergi dari sana. Karena yang Diza lihat bukan sesuatu yang baik. Disana, tepat disebelah tubuh Bila terdapat sosok yang sangat di hidari oleh Diza selama bersekolah di sekolahnya.
Ya, Bila di ikuti olehnya. Diza sangat mengenal betul sosok itu, menurut gosip para teman-temannya. Sosok itu begitu jahat dan berbahaya, namun tak akan menggangu jika tak di ganggu lebih dulu.
Lantas kenapa sekarang ia ada disini? Apa alasannya ia mengikuti Bila hingga membuatnya sakit?
Lamunan Diza langsung terpecah disaat sebuah suara bariton terdengar, "Lo kenapa?" Tanya Haikal kala melihat wajah Diza yang tampak sangat pucat, pikirnya gadis ini sakit.
Tanpa diduga-duga sosok itu perlahan mendekati Diza, hingga wajah mereka tersisa beberapa senti saja. Reflek Diza menahan napasnya, enggan mencium bau yang meyeruak pada tubuhnya.
Tenang Diza! Tenang!
Dalam pandangan Haikal Diza tampak aneh, ia seperti patung yang bahkan tak bernapas. Namun, keringat terus mengucur dari dahinya. Ekspresi wajah apa lagi yang diperlihatkan Diza padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Yang Tak Terlihat
HorrorFollow dulu baru baca bisa ya? Jika berkenan silahkan tambah ke library :) --- Banyak sekali yang tidak bisa dijelaskan di dunia ini, percayakah kamu? Bahwa didunia yang kita tempati ini ada dunia lain yang tidak bisa hanya di lihat oleh mata telan...