Part 14

3K 187 32
                                    


Arloji digital Naruto memperlihatkan waktu 18.20 saat mobilnya berhenti tepat di depan kediaman keluarga Haruno. Belum bisa disebut malam memang, tapi langit juga sudah tidak memberikan sedikitpun cahaya yang membuat jalanan cukup terlihat gelap walau sudah dibantu cahaya lampu depan CRV Naruto.

"Naruto-kun, laptopnya dipinjam dulu yah buat aku edit lagi slide pembukaannya sedikit."

Naruto menganguk singkat, "iya boleh. Cuman awas lupa gak kebawa besok."Sahutnya kemudian.

"Iya gak akan kok." Sakura membuka pintu mobil dengan tangan kiri, sedang tangan kanannya terihat sibuk memeluk laptop putih Naruto di depan dadanya.

Sebelum kembali menutup pintu, Sakura melirik ke bangku belakang, menatap Rias yang sepertinya asik sendiri dengan ponsel gadis itu.

"Gremory-san sampai ketemu besok yah." Sakura berujar ramah dan seperti biasa Rias hanya merespon sekenanya.

"Iya."

"Naruto-kun hati-hati di jalan, jangan lupa juga anterin Gremory-san sampai rumah yah."

Naruto mengangguk saja, setelahnya Sakura menutup pintu mobil bagian depan dan akhirnya berjalan memasuki rumah berpagar setinggi dada itu.

Mobil Naruto belum kembali melaju sama sekali walau sosok Sakura sudah tak terlihat, membuat Rias yang duduk di kursi belakang sedikit kesal.

"Kenapa belum berangkat juga!" Geramnya.

Naruto melirik Rias lewat spion depan, ia mendengus samar kala melihat wajah menyebalkan Rias yang tengah melotot padanya.

"Turun."

"Hahh!? "

Rias jelas kaget, apa maksud nya ini. Apa pria Namikaze ini hanya sudi menampung dirinya karna ada Sakura, dan setelah kehadiran gadis musim semi itu sudah tidak ada, dia akan di campakan begitu saja?

"Kau ingin menurunkan aku di tengah jalan sepi seperti ini?!! "

"Ini di perumahan, dan disini sama sekali tidak sepi. Banyak rumah dengan lampu menyala dan beberapa orang juga masih terlihat berlalu lalang. " Naruto menjawab santai, walau Rias meneriaki dan menatap penuh amarah padanya.

"Sama saja! "

"Gila yah, kau hanya mau terlihat baik didepan Sakura dengan alasan ingin mengantarku. Brengsek!!"

Naruto menghela nafas panjang, bisa bisanya ada gadis dengan suara teriakan yang begitu menyakitkan telinga selain adik perempuannya–Naruko.

"Turun, pindah ke bangku depan."

"HAH!? "

"Gak kedengeran?, aku bilang pindah ke bangku depan. "

"Aku denger!! " Rias merespon sewot, telinga Rias masih berfungsi baik dan tentu saja ia bisa mendengar suara Naruto yang berjarak cukup dekat dengannya itu. Rias hanya bingung, kenapa harus pindah segala coba.

"Maksudku, kenapa harus pindah??? "

Naruto menggeram gemas sebentar, "Gremory-san, ini bukan taksi jadi tolong duduk di depan dan jangan membuatku terlihat seperti seorang supir pribadi, ok? " Jelas Naruto dengan nada lembut setengah sarkas.

"Ck! " Rias mendengus kesal dan pindah ke kursi depan walau dengan sikap penuh penolakan. Gadis itu bahkan menutup pintu mobil dengan keras hingga Naruto mengernyit kaget.

"Pelan pelan dong, kalau rusak gimana? " Cerca Naruto.

"Kalau rusak aku ganti, paling berapa sih harga mobilmu ini. " Balas Rias tak kalah nyolot.

Naruto-Harem Love lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang