Part 4

7.5K 355 61
                                    

19.20 PM Mansion Namikaze

Semua orang saat ini sudah berada di meja makan, seperti biasa Naruto dan Naruko duduk bersampingan. Di depan mereka, Minato—kepala keluarga Namikaze—terlihat sibuk mengecek pergerakan harga saham di tablet yang tengah ia genggam, kebiasaan yang selalu Minato lakukan saat menunggu makan malam siap di meja.

"Naru, bagaimana hari pertamamu di sekolah baru? " Kushina membuka percakapan, disaat yang sama dirinya tengah sibuk menyiapkan meja untuk makan malam.

Padahal keluarga Namikaze memiliki banyak maid yang siap melakukan setiap pekerjaan yang diminta. Tapi itulah Kushina, ia tak mau memberikan tugas mengurus keluarga nya kepada siapapun.

"Ehmmm, lumayan." Jawab Naruto seadanya.

"Lumayan?" Kushina yang saat ini tengah menuang air tertawa kecil—"apa-apaan itu, apa kamu gak suka sama sekolah barunya?"lanjut nya

"Enggak, bukan seperti itu. Sekolahnya bagus dan aku juga sudah memiliki teman yang baik." Naruto menghela nafas sejenak.

"Yahhh mungkin aku hanya belum terbiasa." Jelasnya, Naruto malas jika harus menceritakan hari pertama sekolah yang menurutnya sangat panjang itu.

"Baiklah kaa-san mengerti, tapi tak apa, ini kan baru hari pertama."Kushina yang akhirnya sudah duduk di kursinya tersenyum. Padahal lewat 3 tahun sejak usia Kushina berkepala empat, tapi kecantikan wanita itu seolah tak pernah luntur oleh waktu.

Naruto ikut tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban, ia memilih mulai menikmati makan malam yang sudah tersedia di meja.

*****

Naruto membuka pintu mobil dan keluar dari sana, pekikan nyaring dari berbagai arah langsung menerobos masuk ke daun telinganya. Ia mengambil tas miliknya di kursi belakang dan menyalakan alarm pengaman. Tak lupa juga, Naruto memastikan terlebih dahulu wajah dan tatanan rambutnya sudah rapih lewat kaca spion.

"Sipp, aku sudah siap" Ucapnya pada diri sendiri kemudian berlalu dari sana.

Naruto beberapa kali tersenyum hangat pada gadis-gadis yang menyapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto beberapa kali tersenyum hangat pada gadis-gadis yang menyapanya.

.
.
.

Senyum terpampang lebar di bibirnya begitu melihat sahabat konyolnya, Kiba. Yang sudah berada di depan loker, dan melambai kearahnya.

"Ohayou." Sapanya pada Kiba

"Ohayou mou Naruto" Balasnya.

Naruto merogoh saku almamater yang tengah ia pakai dan mengeluarkan kunci untuk membuka loker milik nya.

Kedua alis Naruto refleks terangkat, dan detik berikut nya ia menghela nafas malas. Ternyata ucapan Kiba kemarin benar-benar terjadi.

Loker kecil milik nya kini sudah penuh dengan coklat dan kertas-kertas yang Naruto yakini adalah surat cinta.

Naruto-Harem Love lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang