💫 Trente

429 93 20
                                    

"Waktu tergelincir sudahTak hilang bayangan lembut jemarinyaMenyeka deras air mata,Redakan isak tangisku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu tergelincir sudah
Tak hilang bayangan lembut jemarinya
Menyeka deras air mata,
Redakan isak tangisku.

Canda nada ceritanya
Tak luput dari telinga dan menggema
Mengusik derai duka lara,
Antarku melawan lelah
Tinggal kisah, yang tergores dan terujar di akal ku..."

(Senandung Senja)











💫💫💫

Malam ini gerimis kembali turun, tidak terlalu deras tapi sudah cukup membuat udara malam jadi semakin dingin. Jeff masih setia mengemudikan mobil hitamnya menembus jalanan menerjang gerimis bersama Yeri.

Dia menoleh ke arah Yeri yang masih betah menatap gelapnya malam melalui kaca mobil. Sesekali jemari gadis itu akan mencoret-coret sesuatu di kaca mobil dan menghapusnya. Entah apa yang dia tulis, Jeff pun tidak tahu.

Jeff khawatir dengan kondisi gadis itu, dia tahu betul Yeri sedang tidak baik-baik saja saat ini. Sudah lebih dari sepuluh kali Jeff menanyakan tentang apa yang terjadi pada gadis yang duduk di sebelahnya itu, namun selalu tidak ada jawaban lain yang keluar dari bibir kecilnya selain, "Aku mau ketemu Miko, Kak."

Bukan, Jeff bukannya tidak mau mengantarkan Yeri menemui Miko. Hanya saja, kemana ia harus mengantar Yeri bertemu Miko? Yeri saja tidak tahu dimana alamat rumah Miko.

Jeff sadar ada yang berbeda dari Yeri tepat setelah insiden gelas pecah di restoran. Yeri nampak pucat dan gemetar sampai-sampai Jeff harus memapahnya menuju ke mobil.

Dan jika Jeff boleh menebak, Yeri pasti seperti itu karena mengkhawatirkan Miko.

"Yer, ini udah malem loh. Aku anter kamu pulang aja ya?"

"Aku mau ketemu Miko dulu, Kak."

Jeff menghela napas frustasi, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menepikan mobilnya di pinggir jalan tidak jauh dari minimarket.

"Kok berhenti?" tanya Yeri.

"Sekarang kamu kasih tau sama aku, sebenernya ada apa? kamu kenapa, Yer? kenapa kamu ngotot pengen ketemu sama Miko?"

"Kak..."

Jeff menatap Yeri dengan tatapan yang bisa diartikan "Jawab pertanyaan aku."

"Oke. Aku mau ketemu Miko karena aku khawatir sama dia, aku mau ketemu Miko dan mastiin kalau dia baik-baik aja. Puas?"

Yeri mengusap wajah dengan kedua tangannya, sampai sekarang perasaannya masih kacau. Yeri bersumpah kalau dia ketemu Miko nanti dia akan memarahi Miko habis-habisan karena sudah membuatnya khawatir seperti ini.

Enchanted ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang