💫 Dix-huit

496 117 25
                                    

"from the moment I lovedI knew you were the oneand no matter whatever I do, I will never not think about you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"from the moment I loved
I knew you were the one
and no matter whatever I do, I will never not think about you..."




⚠️⚠️
Part ini mengandung topik bahasan yang sensitif bagi sebagian orang. Diharap bijak dalam membaca dan bijak dalam berkomentar.

Terima kasih




💫💫💫

Ujian Tengah Semester mata kuliah bahasa Inggris baru saja selesai, Miko merasa lega karena akhirnya UTS yang memakan waktu seminggu ini berakhir juga. Masa bodoh dengan nilai, bagi Miko yang penting sekarang dia bisa fokus mengurus keperluan turnamen badminton yang akan diadakan minggu depan.

"Psst!"

Miko yang sedang membereskan buku dan pulpennya ke dalam tas kemudian menoleh ke arah Juna.

"Apa?"

"Noh," ujar Juna sambil menunjuk ke arah Yeri dengan dagunya.

Miko menoleh menatap Yeri yang kini sedang ngobrol dengan mahasiswa yang lain. Ia melihat Yeri tersenyum sambil sesekali merapikan poninya. Miko kemudian memilih untuk kembali merapikan bukunya.

"Buruan beresin tas lo, abis ini kita langsung ke GOR."

"Mik," sela Juna sambil meletakkan sebelah tangannya di pundak Miko. "Lo harus ngomong sama Yeri. Lo tanya langsung sama dia."

Miko menggendong tas ranselnya, dia menoleh ke arah Yeri sekali lagi. Gadis itu sedang memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya.

"Apa lagi yang harus gue tanya Jun?"

"Ya soal cowok itu ... yang ternyata bukan kakaknya."

Miko menghela napas, memorinya kembali pada saat kemarin dia sedang bersantai memantau latihan badminton. Juna membawa kabar yang mengejutkan baginya dan akhirnya ia pun tahu jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh Yeri darinya.

"MIK!!"

"Nggak usah teriak-teriak kenapa sih," tegur Miko melihat Juna yang berlari dari pintu GOR menghampirinya.

"Anjir, lo ditelepon kenapa nggak diangkat sih?!"

"Hp gue mati, tuh lagi dicharge. Ada apaan emang?"

Juna mengatur napasnya yang terengah-engah. Dia mengambil sebotol air dan duduk di sebelah Miko sambil meneguk air mineral itu.

"Mik, ini gila sih. Lo harus tau sesuatu."

"Tau apaan sih? ngomong tuh yang jelas jangan belibet kayak gitu."

Enchanted ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang