💫 Trente-deux

437 91 25
                                    

"Mengapa kita ditakdirkan berjumpaPadahal kita takkan mungkin ke sanaKe tujuan sama bertemu di tengahnyaMenunggu yang kutahu sia-sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengapa kita ditakdirkan berjumpa
Padahal kita takkan mungkin ke sana
Ke tujuan sama bertemu di tengahnya
Menunggu yang kutahu sia-sia..."

(Mawar Jingga)










💫💫💫

Kantin kampus siang ini masih saja ramai seperti hari-hari sebelumnya. Beberapa mahasiswa nampak berkumpul memenuhi hampir semua meja yang ada di sini untuk mengisi perut mereka dan saling mengobrol satu sama lain.

Seperti halnya dengan Dery cs yang tetap menjalankan rutinitas mereka yaitu makan siang bersama.

"Eh Der, terus posisi ketua klub badminton gimana tuh kalau Miko bakal absen sementara dari kegiatan kampus?"

Pertanyaan Yuki membuka pembicaraan mereka siang ini. Berita tentang Miko sudah tersebar di seluruh penjuru kampus, beberapa di antara mereka juga turut prihatin dengan musibah yang kini menimpa Miko.

"Juna yang ambil alih. Dia bakal ngisi posisi ketua klub mulai hari ini sampai nanti diadain pemilihan ketua klub yang baru."

"Miko ... beneran nggak bisa main badminton lagi, Der?"

Dery menghela napas. Kemarin sore setelah pulang dari ke kampus ia sempat menjenguk Miko di rumah sakit, rasanya sungguh aneh melihat Miko yang biasanya aktif di lapangan kini justru terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan tangan dan kaki yang terbalut perban. 

"Miko bilang sama gue kalau kata dokter cedera bahu dan pergelangan kakinya karena benturan itu nggak memungkinkan Miko untuk bisa main badminton lagi dalam waktu dekat. Mungkin butuh satu atau dua tahun ke depan buat Miko sampai dia bisa main lagi."

"Astaga Miko, pasti dia terpukul banget. Meskipun gue cuma join beberapa bulan doang di klub badminton, tapi gue tahu Miko tuh cinta banget sama badminton. Dia bahkan pernah bela-belain bolos kelas demi latihan di GOR buat persiapan turnamen."

Dery mengangguk menyetujui ucapan Yuki. Selama beberapa bulan dia bergabung dengan klub, dia tahu betul betapa besar dedikasi seorang Miko untuk klubnya. Miko adalah satu-satunya orang yang hampir tidak pernah melewatkan latihan rutin di GOR. Miko akan selalu menemani anggotanya berlatih dan berbagi ilmu dengan para anggota yang masih baru dalam bermain badminton.

"Kok bisa sih Miko ngalamin kejadian kayak gitu?"

"Gue nggak tau, Ki. Ya namanya juga musibah, nggak ada yang tau juga kan?"

Yuki mengangguk-anggukkan kepalanya. Rendi dan Naomi yang sedari tadi hanya menyimak juga ikut mengangguk menyetujui ucapan Dery.

"Gue duluan ya, ada rapat sama anak-anak klub renang lima belas menit lagi."

Enchanted ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang