PART 37

6.3K 514 35
                                    

🔘
VOTE NYA DI BAWAH POJOK KIRI
TINGGAL KLIK AJA YA KAKA VOTENYA 😘

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️
〰️〰️
〰️

Lanjut

Double up babes.... sorry short part...

Typo bertebaran babes.

◾◾◾◾⬇️⬇️⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◾◾◾◾
⬇️⬇️⬇️


Jisoo sudah mulai mendapat titik terang mengenai siapa yang telah mencelakai lim. Kali ini jisoo benar-benar murka, ia akan menjebloskan langsung orang tersebut kedalam penjara. Namun jisoo juga tak akan gegabah, ia perlu bukti sedikit lagi untuk menggiring orang tersebut ke dalam sel penjara.

"sayang apakah kamu yakin jika dia yang telah mencelakai lim?" tanya rose yang duduk disamping jisoo.

"aku sangat yakin sayang, semua bukti sudah mengarah kepadanya. Felix beserta anak buahku sedang mencari bukti lengkapnya sekrang. Dan aku pastikan mereka besok sudah mendapatkan semua buktinya" jawab jisoo dengan sangat jelas.

"tapi kamu harus lebih berhati-hati sekarang, aku hanya takut jika terjadi sesuatu padamu" sendu rose sambil mengusap perutnya.

Jisoo tersenyum menatap istrinya, tentu saja jisoo tak akan bertindak bodoh. Biarkan polisi yang akan menyeret mereka kedalam penjara.

"kamu tenang saja sayang, aku akan baik-baik saja. dan akan aku pastikan saat bayi kita lahir nanti dia akan melihat daddynya" ujar jisoo dengan dibarengi candaannya.

Rosepun tersenyum lebar dan memukul pelan bahu jisoo.

"kalau sampai itu tak terjadi maka kami berdua akan menyusulmu" ucap rose sedikit serius.

"oh itu tidak mungkin" jisoo langsung memeluk tubuh rose, ia harus bisa membuat mood rose baik setiap saat karena itu berpengaruh untuk bayi mereka.


Sementara itu dirumah sakit.....

siang sudah berganti malam, dan jenniepun masih setia menemani lim di rumah sakit. Sedari tadi jennie terus dihubungi oleh eommanya menanyakan kabar lim dan jennipun memberitahukan jika lim sudah membaik dan besok mereka akan pulang. Jennie juga meminta lia dan ryujin menginap dirumahnya, terutama lia jennie memintanya untuk menjaga leo. Jennie juga bisa bernafas lega karena kedua anaknya tidak rewel dirumah.

"sayang ayo tidur, aku sudah mengantuk sekali" panggil lim yang melihat jennie sibuk dengan ponselnya.

"sebentar sayang, aku sedang membalas pesan lia dulu" sahut jennie melirik lim sesaat.

NEVER GIVE UP (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang