15. Hal Kecil yang Terlupakan

2 3 0
                                    

Motor Depp melaju kencang di tengah hiruk pikuk ramainya kendaraan di jalan raya. Ia tidak mempedulikan pengendara lain yang terus mengklakson dirinya agar memelankan laju motornya, Depp terus melaju dengan kecepatan yang di luar batas normal.

Depp semakin mempercepat laju motornya begitu lampu lalu lintas menunjukkan warna kuning, ia tidak ingin mendapati lampu lalu lintas berwarna merah yang akan membuatnya harus menunggu dan membuang-buang waktu selama beberapa saat.

Namun, tiba-tiba Depp hilang fokus ketika dirinya melihat seseorang berpakaian serba hitam berjalan diantara kerumunan orang di trotoar. Orang itu mengenakan jaket hitam dan sepatu bot kulit serta menenteng sebuah koper hitam pula. Topi yang orang itu kenakan pun membuat Depp tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.

BRUAKKK.

Depp tanpa sengaja menabrak kendaraan yang berhenti di depannya karena lampu lalu lintas sudah berubah menjadi warna merah. Dirinya pun langsung terpental dan terguling sampai ke trotoar. Helm yang dikenakannya pun terlepas dan membuat kepala Depp membentur badan jalan.

Pandangan Depp seketika kabur, ia tidak bisa melihat dengan jelas begitu orang-orang mulai mengerumuninya. Hanya telinganya saja yang bisa menangkap bunyi bising klakson kendaraan dan riuh-riuh orang yang mengkhawatirkan keadaannya. Samar-samar Depp bisa melihat, sosok yang dilihatnya tadi memandang ke arah Depp dan langsung kabur begitu mereka bertatapan.

"Sn. Bot."

Lekas-lekas Depp memaksakan dirinya untuk bangkit dan mengejar orang itu walaupun dengan langkah yang terseok-seok, ia bahkan mengabaikan luka di kepalanya yang meneteskan darah hingga membasahi setengah wajahnya. Depp menerobos kerumunan itu, juga mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya agar menyingkir darinya. Orang-orang itupun tidak bisa berbuat lebih selain membiarkan Depp pergi.

"Berhenti!" teriak Depp dari kejauhan, namun orang yang dikejarnya malah semakin mempercepat larinya begitu mengetahui Depp mengejarnya.

Kemudian, orang itu langsung masuk ke dalam sebuah taksi yang ia hentikan di pinggir jalan. Karena tidak ingin kehilangan jejak, Depp langsung membonceng seorang pengemudi ojol yang sedang beristirahat tak jauh dari tempat Depp berada. Depp langsung memakai helm yang ada dan menyuruh pengemudi ojol itu untuk mengikuti taksi yang baru saja dimasuki oleh sosok tersebut.

"Ayo, Bang. Cepetan, Bang!" ucap Depp di tengah perjalanan sambil menepuk-nepuk pundak pengemudi ojol agar mempercepat mengendarai motornya.

"Sabar, Mas. Ini juga sudah cepat," jawab pengemudi ojol tersebut sambil terus fokus ke jalanan.

"Ck, berhenti-henti," pinta Depp dan memaksa pengemudi ojol tersebut untuk menghentikan motornya di pinggir jalan.

"Biar saya yang nyetir."

"Mana bisa begitu."

"Nanti tetap saya bayar."

Tidak menunggu persetujuan dari pengemudi ojol, Depp langsung beralih menyetir dengan pengemudi ojol yang membonceng di belakangnya. Saking cepatnya Depp mengendarai motor, pengemudi ojol pun terpaksa melingkarkan tangannya di pinggang Depp agar tidak terjatuh.

"Mas, pelan-pelan aja, Mas. Anak saya satu, istri saya lagi hamil tua."

"Tenang aja!" Depp tidak menggubris ucapan pengemudi ojol yang memohon tersebut, ia terus melajukan motor yang bukan miliknya itu dengan cepat agar tidak ketinggalan laju taksi.

Taksi itu berhenti di depan stasiun kereta bawah tanah, segera sosok tadi keluar dari dalam taksi dan berlari masuk ke stasiun. Depp pun ikut turun dari atas motor, kemudian mengambil asal uang dari dalam sakunya dan memberikannya kepada pengemudi ojol. Ia langsung kembali berlari mengejar sosok tadi begitu selesai membayar.

HASTA MANANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang