46. Frengky Bersaksi 🔪

22.3K 2.9K 1.3K
                                    


Spam yak!

Komen di setiap paragraf kalau bisa, udah mau akhir kisah nih.

***

Dengan napas terengah dan peluh yang menetes dari dahinya, sosok laki-laki yang tadi berlari kencang itu berhenti di depan Alex dan juga Caren.

"Gimana?" tanyanya dengan napas memburu.

"Keadaannya kritis. Dia butuh donor darah." Alex memejamkan mata. Ia membenturkan kepalanya di dinding menahan sesak.

"Gua pernah bilang 'kan?! Jangan pergi balapan kalau gua nggak ikut!" bentak Febri meninju dinding di samping kepala Alex dengan kuat.

Rasa marah mendominasi di diri Febri sedari tadi saat Caren memberi kabar jika Daniel kecelakaan.

"Gua bakal donorin darah gua." Febri mengembuskan napas kasar mendengar perkataan Alex yang membuatnya ingin sekali memenggal kepala cowok itu.

"Golongan darah lo sama dia aja beda, Alex. Argh, geram gua sama lo. Biar gua yang donorin darah," putus Febri membuat Alex langsung mengangkat wajah menatap laki-laki itu. Dadanya tiba-tiba bergemuruh hebat mendengar perkataan Febri.

Mulut Alex terbuka hendak mengeluarkan suara, tapi Febri lebih cepat berbicara. "Dia udah mati, nggak usah takut gitu lo," selanya tak membiarkan kalimat yang dapat Febri duga keluar dari mulut Alex.

Alex menghela napas pasrah. Ia mengangguk. "Ok."

"Lo udah ngasih tau keluarganya?" Febri merogoh saku untuk mengeluarkan ponsel.

"Belum, bokap sama nyokap dia keluar negri. Bang Sat ke Bali buat liburan. HP gua mati kelaparan, pakai HP-nya Caren gua nggak ingat nomor mereka."

Febri menghembuskan napas kasar. Ia menatap layar ponselnya untuk mencari nomor Revan.

"HP-nya Daniel?"

"Ringsek."

"Hallo." Bukan suara Revan, melainkan suara seorang perempuan yang Febri dengar saat panggilan telepon telah tersambung.

"Daniel kecelakaan."

Hening.

Seusia Febri mengatakan jika Daniel kecelakaan, hanya ada keheningan hingga membuat dahi Febri berkerut bingung.

"Geby?" panggilannya tapi tak juga mendapatkan jawaban. Namun, sesaat setelahnya gadis itu terdengar berteriak marah.

"REVAN! KALAU SAMPAI DANIEL KENAPA-KENAPA, AKU NGGAK BAKAL MAAFIN KAMU!"

"Astaga, aku kan dari tadi di rumah sama kamu. Aku nggak ngapa-ngapain, By. Sumpah. Semua temen aku juga nggak jadi ngapa-ngapain Daniek sama Alex."

Di sisi lain Revan bingung akibat teriakan dari Geby dan juga pukulan dari gadis itu yang membabi buta. Perasaan ia tak jadi menjalankan rencana untuk membuat Daniel dan Alex kecelakaan gara-gara ketahuan oleh Geby lebih dulu. Belum lagi tadi sepulang dari rumah Febri ia mendapatkan pesan berisi ancaman untuk tak bermain-main dengan Febri. Ia benar-benar mengurungkan niat untuk membuat Daniel celaka. Namun, kenapa laki-laki itu jadi juga kecelakaannya?

Possessive and Psycho Boyfriend [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang