| b.zabini

3.9K 328 21
                                    

- MORE THAN BEST FRIEND -
═══════════ ♛ ═══════════
© roxxane



















"Halo, Rose?" Suara senang terdengar dari seberang telephon.

"Ya? Ada apa Blaise?" Tanya Rose.

"Kau tau, aku baru saja jadian dengan Daphne."

"..."

"Rose?"

"..."

"Roseanne Isabella Harper, are u three?"

"Oh, I'm yeah. Sorry Blaise sepertinya mom memanggil ku."

"Oh, baiklah."

• • •

"Rose, bisakah kau membantuku?"

"Tentu saja, apa itu?"

"Besok adalah ulang tahun Daphne. Apa kau membantu ku memilih hadiah apa yang cocok untuknya?"

"..."

"Rose?"

"Yeah, well baiklah aku akan membantumu."

"Thank you, your a best friend i have."

Teman.

Hanya teman tak lebih dari itu.

Rose menatap langit-langit kamarnya. Rose sudah tau mencintai Blaise itu menyakitkan. Tapi dia tidak dapat menghentikan perasaannya.

Tak terasa bulir-bulir air mata mulai merembes keluar dari matahari hazel milik Rose.

"When did you see my love, Blaise? Now I'm all alone, cryin 'ugly, You broke my heart just for fun, Took my love and just left me numb, I hate morning because of you."

• • •

"Ya, Rose? Kenapa menelfon?"

"Tidak, aku hanya ingin mengobrol dengan mu."

Kekehan terdengar dari seberang sana.
"Kau hanya perlu melangkah ke depan rumah mu lalu kau bisa mengobrol dengan ku sepuasnya."

"Yeah, kau tau aku...aku malas, iya malas." Rose mengacak rambut ash blue miliknya.

"Baiklah, honey."

"Ho-honey?" Rose tak dapat menahan degub jantung miliknya.

"Rose, sorry. Sepertinya aku akan menghubungi mu nanti. Daphne datang berkunjung kerumah ku."

"uh? Yeah, it's okey. Sebaiknya kau temui Daphne."

Rose merasakan nafas nya tercekat di tenggorokan.

• • •

"You will be a good mother in the future Rose!"

Rose terseyum kecil. "No one wants me, Blaise."

"Siapa bilang? I want you!"

"Huh?"

"Nothing."

"Blaise, if anything happens i'm right here oke."

"Aww, thank you Rose. Your my best best friend forever!"

Teman.

Lagi dan lagi hanya teman.

Blaise Sepertinya ingin selalu mengingat kan Rose bahwa mereka hanya berteman.

"Love u, Rose!"

"Yeah, love u---

"---my mega best friend."

Dan tak ingin lebih dari teman.

• • •

"You look beautiful, Rose." Ucap Blaise melihat Rose dengan gaun berwarna biru pastel dengan mahkota bunga.

Rose merona dengan kata-kata Blaise tadi. "Thanks, Blaise."

"Blaise, i wanna tell u something." Rose menghembuskan nafas nya pelan untuk menetralkan detak jantungnya.

"Katakan saja."

"I-I like u more than best friend. Aku tak bisa menahannya lagi. I love u with all my heart and my life." Rose menutup matanya menunggu reaksi Blaise.

Blaise langsung menoleh ke arah Rose.
"Kau-Kau taukan bahwa aku bersama dengan Daphne."

"I know it."

"Jika kau tak kenapa kau menyukai ku! Ternyata ini alasan kau dekat dengan ku hah? Aku tak ingin menanggung perasaan bodoh mu itu!"

Mata hazel milik Rose berkaca-kaca.
"I know it--"

"Jika kau masih ingin bersahabat dengan ku. Hapus perasaan mu itu." Blaise tak sadar bahwa ia sudah membentak Rose

Rose sekuat tenaga menahan lelehan air mata dari pelupuk matanya sekarang.
"I know, it's okey if u don't have same like me."

Blaise meninggalkan Rose begitu saja. Jembatan itu menjadi saksi bisu hancurnya perasaan seorang Roseanne Harper.

"Why, Blaise? Why? I love u so badly and i waiting for u with all my life. It's not fair! It's not fair..." Lirih Rose menatap punggung laki-laki yang dicintainya dengan seluruh hidupnya tengah bersama perempuan lain.

• • •

Blaise menatap kosong figura berisi fotonya dan Rose. Satu tahun sudah berlalu sejak penolakan dan perkataan kasar Blaise. Blaise tak bermaksud berkata seperti itu, ia hanya masih tak menyangka dengan fakta yang diterimanya.

Kini Rose-nya hilang bagai tertelan bumi. Blaise sudah mencoba mencari Rose tapi tak menghasilkan apapun. Hubungan Blaise dan Daphne juga sudah berakhir karna Daphne bosan dengan Blaise.

Kenapa? Kenapa Blaise begitu sulit melihat matahari yang selalu menemani nya setiap saat, Blaise terlalu buta, terlalu sibuk mengagumi cahaya bintang yang hanya menerima pantulan dari matahari.

Kenapa segalanya begitu terlambat Rose?
Kenapa kau tak mengatakannya lebih cepat?
Kenapa aku tak menyadari nya dari dulu?

Sesak.

Sakit.

Perih.

Blaise bahkan tak dapat bernafas, ia memukul dadanya berkali-kali mencoba menghilangkan rasa sesak. Apa ini yang selalu Rose rasakan?

"Nyatanya bukan kau yang membutuhkan ku tapi aku yang membutuhkan mu. Please comeback to me..."

"I love u Rose, more than best friend..."

































- MORE THAN BEST FRIEND -

═══════════ ♛ ═══════════
□□□

   ꒰✓ ꒱  journey, oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang