Epilog

2.5K 188 21
                                    

"Yuanji, 10 menit lagi jam 12 malam, dimana Yeonjun dan lainnya? Apakah mereka ketiduran?" tanya Jungkook panik. Pasalnya, acara untuk ulang tahun Yeri akan segera dimulai. Meskipun yang merayakannya hanya tim Jungkook dan Aera saja, itu sudah menghabiskan tenaga, waktu, dan uang yang tidak sedikit.

"Aku tidak tau tuan, Tuan Yeonjun dan Tuan Mingyu berkata mereka sedang dalam perjalanan kemari."

"Mereka tidak lupa kuenya, kan?"

Yuanji menggeleng cepat, "Tidak tuan, tenang saja. Yuanji sudah urus semua yang dibutuhkan dalam list kemarin,"

"Baiklah, aku percaya padamu."

5 menit berlalu, seorang gadis dengan piyamanya berlari menghampiri Jungkook dan Yuanji. Benar, itu Shiye, bawahan sekaligus keluarga Yeri saat mereka masih berada di jaman Dinasti Qing.

"Shiye, kau sudah siapkan dekorasinya kan?" tanya Yuanji memastikan.

Shiye yang masih terengah-engah pun mengangguk, "Tenang, Shiye sudah menyiapkan semuanya di ruang tengah rumah nona."

Dahi Jungkook berkerut, "Bukankah ini terlalu ceroboh? Bagaimana kalau Yeri menyadarinya?"

"Tidak pangeran, Shiye sudah menyembunyikan dekorasinya dengan aman."

"Bagaimana dengan—"

Belum saja melanjutkan ucapannya, teriakan Yeonjun dari dalam mobil membuat Jungkook mengalihkan perhatiannya.

"Kak, satu menit lagi!" teriak Yeonjun panik, ia bersama Mingyu keluar dari mobil dan berlari mendekati mereka bertiga.

"Kalau begitu ayo kita laksanakan rencananya," ucap Jungkook semangat, semuanya kembali mengangguk faham dan pergi ke tempat mereka masing-masing.

Ada yang masuk melewati pintu belakang, pintu depan, atau bahkan masuk melewati jendela kamar Aera yang sudah ia buka sejak tadi. Ya, Aera ikut ke dalam rencana gila ini.

"Aku tidak percaya ternyata kau benar-benar orang yang menemani Yeriku selama di Dinasti Qing. Aku kira dia hanya berkhalusinasi!" Aera menutup mulutnya, menatap Shiye yang kini mengendap-endap memasuki kamarnya.

"Hehehe, tentu saja itu bukan khalusinasi. Kami berhasil bereinkarnasi ke jaman yang tepat bukan?" kekeh Shiye.

Aera mengangguk, kini tatapannya beralih ke pintu kamarnya. Membuka pintu itu sedikit dan menatap semua orang yang sudah berada di posisi mereka masing-masing.

Sekiranya pas pada moment yang sudah direncanakan, Jungkook berjalan memasuki kamar Yeri yang tidak terkunci. Disana, ia tidak melihat Yeri sedikitpun. Dimana gadis itu berada? Apa Yeri di kamar mandi? batinnya bingung.

"Mungkin saja di balkon," gumam Jungkook pelan. Ia berjalan membuka pintu balkon, namun tatapannya sama sekali tidak menemukan Yeri disana.

"Sialan, jangan bilang rencanaku—"

"Gagal?"

Jungkook tersentak, ia membalikkan tubuhnya dan menatap Yeri dari bawah sampai ke atas. Gadisnya memang sangat cantik meski hanya memakai piyama kebesaran. Dan Jungkook menyukainya, menyukai hal sederhana itu.

"Kau—"

Yeri terkekeh, ia berjalan mendekati Jungkook dan memeluk pria itu singkat.

"Kau kira aku tidak mengetahui pasal dekorasi itu? Siapa yang menyiapkannya? Kenapa ceroboh sekali," terdengar suara tawa dari gadis natural itu. Tak menghiraukannya, Jungkook justru merengut. Gagal sudah rencana yang ia buat beberapa hari yang lalu.

"Siapa yang membantumu? Yuanji?" tanya Yeri mencoba menebak.

"Bukan hanya Yuanji, tapi teman lamapun ikut hadir."

TIME TRAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang