Girls' Day Out - Part 1

277 32 0
                                    

"IT'S SUMMER TIME. WOOHOO."

Di tengah tenangnya suasana pagi hari di Daejojeon, terdengar suara melengking khas wanita secara mengejutkan.

Sang pelaku, kini dengan posisinya yang masih terlentang di atas ranjang, mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. Mengusik kedamaian tidur seorang pria di sampingnya.

"O-ho. Jung...jeon...me...ngapa kau berteriak? A...pa kau mimpi bu...ruk?" Gumam Wonbeom dengan mata yang masih terpejam. Nyawanya belum genap terkumpul.

"Omo." Terkejut mengetahui suaminya terbangun, Soyong segara menutup mulutnya dengan tangannya. Merasa bersalah.

"Jeonha, rupanya suaraku membangunkanmu, ya. Maaf." Bisik Soyong lembut pada Wonbeom yang sepertinya sudah kembali tertidur. Tangan kanannya mengelus lembut pipi kiri suaminya tersebut berusaha membuatnya kembali tidur nyenyak.

Segera Soyong beranjak dari ranjangnya menuju walk in closet miliknya. Ia mengeluarkan beberapa atasan kasual, celana jins, topi, sepatu kets, kacamata, serta beberapa tas selempang.

Mendengar suara-suara berisik di sekitarnya, kali ini Wonbeom benar-benar terbangun. Sambil mengucek-ucek matanya, ia segera beranjak menghampiri sumber suara.

 Sambil mengucek-ucek matanya, ia segera beranjak menghampiri sumber suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"O-ho. Jungjeon. Sedang apa kau pagi-pagi begini?" Mengingat istrinya tidak pernah bangun sepagi ini. Lalu matanya meneliti barang-barang yang dikeluarkan Soyong dari lemari. "Aneh sekali, tidak biasanya dia memakai barang-barang ini." Batinnya merasa aneh.

"Oh? Jeonha. Good mowning." Sambut Soyong pada Wonbeom yang baru bangun dan,

Cup. Sebuah kecupan mendarat di bibir Wonbeom. Morning kiss adalah kegiatan wajib bagi mereka.

"Hari ini aku, Choi Sanggung, Hongyeon, Hwajin, dan Daewangdaebi Mama akan pergi jalan-jalan ke Myeong-dong. Jadi aku sedang siap-siap sekarang." Sambung Soyong masih sambil memilah-milah pakaian dan dibalas tatapan bingung dari Wonbeom.

"Aku lupa memberitahumu karena kau sangat sibuk kemarin. Oh iya, karena aku sudah minta ijin Daewangdaebi Mama. Jadi kau pasti akan mengijinkanku juga, kan?" Jelas Soyong lagi panjang lebar.

Dua hari yang lalu, kelima wanita itu membuat janji untuk pergi jalan-jalan ke daerah Myeong-dong, surga street shopping di Korea. Karena hari ini bertepatan dengan dimulainya musim panas. Musim yang pas untuk pergi jalan-jalan. Yah, bagaimanapun juga mereka juga tetaplah wanita yang akan selalu tergiur dengan kata "belanja". Hahaha.

"Tunggu. Apa yang kau maksud dengan 'jalan-jalan'? kau tidak pernah pergi kemanapun di luar istana tanpa pengawal. Jadi bagaimana aku bisa mempercayaimu, Jungjeon? Di daerah yang baru satu kali kau datangi?" Tukas Wonbeom khawatir dengan ide istrinya itu.

"Begitu pula dengan Halmamama*. Beliau tidak pernah meninggalkan istana dengan situasi seperti itu."
*Halmamama : Yang Mulia Nenek

"*Halmamama : Yang Mulia Nenek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tenang saja, Jeonha. Kami tidak akan tersesat. Karena ada ini dan ini. Taraaa." Tunjuk Soyong sebuah aplikasi map digital di ponselnya dan sebuah brosur panduan perjalanan, berusaha mencari alasan.

"Dengan apa kalian akan kesana?" Tanya Wonbeom memastikan.

"Naik bus. Untuk mendukung programmu mencegah kemacetan, hehehe." Lagi-lagi Soyong membuat alasan.

"Kapan kalian akan kembali?" Sekali lagi Wonbeom memastikan.

"Sore ini pukul 4. Kami akan pulang tepat waktu, kok. Boleh, ya, Jeonha?" Bujuk Soyong memelas.

Binar mata Soyong pun meruntuhkan hati Wonbeom. Tidak tega.

"Hmmm. Baiklah... Tapi dengar, Jungjeon. kau harus berjanji untuk kembali ke istana dengan selamat, juga dengan mereka semua." Wonbeom mewanti-wanti sambil mengusap kedua telinga istrinya.

Dalam hatinya ia sangat khawatir. Namun di sisi lain, ia tidak ingin mengacaukan kebahagiaan istrinya itu.

"Ye, Jeonha. Aku janji akan pulang dengan selamat. Jadi, berhentilah khawatir." Yakin Soyong sambil mengedipkan sebelah matanya. Wink.

Lalu sebuah kecupan mendarat di kening Soyong.

-----------------
Author's side note:
Sebenarnya dalam aturan yang author tahu dari beberapa drama atau cerita berlatar kerajaan, ada anggota keluarga raja yang tidak boleh sembarangan meninggalkan istana. Tapi di cerita ini, mari kita bayangkan jika Soyong sudah meminta ijin khusus kepada Ibu Suri Agung, sang tetua istana.

Lanjut ke part 2, ya😉 Sebelum berangkat, harus ijin pak raja dulu hehehe.

The Royal Household (A Royal Living of Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang