Happy Reading
...
Maap banget yang chap nine sempat kepotong dahal dah ngetik panjang.
.
.
.
.Langkah tergesa-gesa Jeno menyusuri jalanan menuju kehutan. Mata yellow terang miliknya melihat seisi hutan terlihat sedang mencari sesuatu. Ia bisa merasakan detak jantung dari arah lain, jantung yang memompa dengan lemah. Langkahnya terhenti dikala merasakan aura lain disekitar Hutan, ia bergerak waspada saat dirasa aura tersebut semakin mendekat. Jeno mendongak keatas, disamping hutan ada sebuah tebing, Jeno ternyata memasuki hutan dibawah tebing itu.
Srek.
Sebuah benda tajam diarahkan pada Jeno, membuatnya refleks menghindar. Hampir saja, untung Sean memperingati dirinya.
Jeno melihat tampilan orang yang mencoba menggoreskan benda tajam itu pada kulitnya tadi.Orang itu menyeringai, "Mencari sesuatu?..Lee Jeno kuakui kau memang sangat cepat mengetahui semuanya. Aku kagum padamu!"
Jeno menatap tidak suka pada sosok dihadapannya, kalau saja Jeno punya waktu mungkin sudah ia bunuh orang didepannya ini dengan cepat.
Tapi kali ini, ia menahan hasratnya demi mencari Jaemin yang ia tahu masih hidup. Bukti jantung milik Jaemin masih berdetak walaupun lemah, tapi setidaknya ia tahu Jaemin masih bertahan."Tapi kau agak sedikit terlambat..mungkin sang bulan tidak menginginkan mu mendapatkan takdirmu, pulanglah itu sia-sia. Kau tidak akan menerima apapun, harapan kalian sudah—"
bug!
Belum sempat orang dihadapannya ini menyelesaikan kalimat, Jeno sudah lebih dulu membungkam dengan melayangkan satu pukulan di wajah orang itu.
"Hwang Hyunjin, kau tidak pernah berubah ternyata. Kau sangat menyedihkan karena masih dimanfaatkan oleh ayahmu sebagai senjata pembunuh. Akan kusingkirkan kau sebelum gerhana bulan biru tiba."
Ia mengambil ancang-ancang untuk melayangkan pukulan berikutnya. Jeno kembali tidak bisa mengontrol emosi miliknya. Tatapan beringas itu ia layangkan pada Hyunjin, pukulan Jeno membuat beberapa lebam pada wajah nya hingga darah segar mengalir disudut bibirnya.
"Dia memang gila." batin Hyunjin
7 pukulan di wajah
4 pukulan dibagian perut
Serta tendangan Jeno pada tubuh Hyunjin yang sudah terbaring membuatnya terlempar sedikit jauh dari Jeno.
"Aakkhh!!"
Hyunjin sendiri tidak bisa melawan, ia tahu tingkat kekuatannya dan Jeno berbeda, sangat berbeda.
Jeno melangkahkan kakinya mendekati Hyunjin yang tergeletak di tanah yang dipenuhi rerumputan kering.
"Kau bisa lebih sakit dari ini Hwang, hanya saja aku tidak punya waktu untuk membunuhmu disini. Berterima kasihlah padaku karena aku baik hati, tapi kau tetap akan mendapatkan kematianmu.
Besok akan kupastikan kau menderita lebih dari ini." gumam Jeno dengan suara Alphanya yang melihat keadaan Hyunjin lemah. Tapi ia masih belum puas hanya dengan seperti ini.Jeno mengambil knife yang ada ditangan Hyunjin. "kuambil ini.."
Jeno hendak melangkah pergi tapi suara Hyunjin menghentikan langkahnya.
"Kenapa tidak langsung membunuhku?..bukankah kau sangat dendam padaku?" tanya Hyunjin yang tidak mengerti dengan Jeno yang masih membiarakannya hidup.
Jeno berbalik, "aku berbeda denganmu yang suka membunuh dengan mudah. Seorang pemimpin pack tidak mengikuti cara dari pemimpin sebelumnya untuk memimpin, kau menyedihkan karena masih bergantung pada prinsip yang dibuat ayahmu itu." jelas Jeno lalu melanjutkan langkahnya berjalan menjauh dari Hyunjin yang masih terbaring di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FINCHANTER OMEGA (NOMIN) [END]
Hombres LoboJeno Dan Jaemin. Dua wolf keturunan bangsawan yang lahir di era modern. . . Warning!! BXB 1#Wolf 1#Hunhan