The Real Ending

8.5K 569 20
                                    

Happy Reading

.
.
.

This is just a spoiler..
🐰🐶

Hari ini adalah akhir pekan dan Jaemin tiba-tiba ingin pergi ke perpustakaan kota pagi ini. Awalnya ia ingin pergi sendiri, tapi Haechan bersikeras untuk menemaninya pergi.

Merepotkan saat seorang introvert tak bisa dibiarkan menikmati waktunya sendiri.

Jaemin sengaja menyiapkan sebuah bekal agar ia tidak terlalu memboros soal uang untuk membeli makan diluar sana. Lagi pula ia juga akan cukup risih kalau makan direstoran atau ditempat lain yang sangat ramai.

.
.
.

Sampai di perpustakaan tak banyak aktivitas yang dilakukan Jaemin selain membaca buku dan memilih beberapa buah buku untuk dipinjam nanti. Haechan sendiri sedang berkutat dengan ponselnya, mereka berdua duduk berhadapan dimeja yang sudah disediakan untuk membaca. Syukurlah hari ini tak terlalu ramai pengunjung, jadi Jaemin bisa lebih nyaman untuk membaca.

Sambil sesekali Haechan juga memperhatikan pemuda manis yang sudah beranjak 23 tahun dihadapannya ini. Awalnya dia juga ingin mengajak Renjun namun pemuda manis yang satu itu tidak bisa meninggalkan adiknya yang sedang sakit demam. Walaupun tidak terlalu dekat dengan Chenle tapi Haechan tahu bahwa pemuda china itu cukup manja pada Renjun.

Haechan sengaja menemani Jaemin hari ini karena ia cukup bosan jika hanya berdiam diri dirumah saja. Mark tidak bisa menemaninya jalan-jalan karena pemuda itu harus membantu sang ayah dalam perjalanan bisnis perusahaan mereka.

Jeno dan Mark memang sudah menyibukkan diri didunia bisnis semenjak mereka memasuki usia 22 tahun, belum lama ini mereka ikut serta dalam pertemuan dengan perusahaan di china. Jadi sekarang Jaemin dan Haechan belum bisa bertemu dengan kedua kekasih mereka tersebut.

"Aku akan pergi mengambil buku lagi..,"
Gumam Jaemin pada Haechan yang masih terlihat sibuk memantau ponselnya.

Haechan hanya mengangguk sekilas tanpa mengalihkan pandangannya ke Jaemin.

Sejujurnya jika saja ramai akan pengunjung, Jaemin mungkin sudah menjadi pusat perhatian orang-orang akan pesonanya tersebut. Sengaja mereka mencari tempat duduk di sudut perpustakaan agar Jaemin sedikit lebih nyaman untuk menikmati waktu membacanya. Kalau Haechan sih tidak mempermasalahkan jumlah pengunjung yang ada di perpustakaan kota seoul itu.

.
.
.

"Hyung~ hiks..Kepalaku pusing.. Hiks"

Renjun hanya bisa bersabar dalam mengurus sang adik angkatnya Chenle. Masalahnya Chenle tidak ingin siapapun memasuki kamarnya kecuali Renjun tentunya, bayangkan saja betapa merepotkannya pemuda Zhong ini. Ia bahkan melarang sang Ayah masuk serta kekasihnya yang bernama Park Jisung untuk masuk.

"Chenle-ya..kau ini sangat manja, minum saja obatmu hmm., jangan buat Hyung kesusahan."

Renjun berniat ingin melanjutkan penuturannya lagi, namun tiba-tiba berhenti karena Chenle yang kembali menangis lagi. Sungguh bayi dolphin ini, yaampun bagaimana bisa ia punya seorang adik semerepotkan Zhong Chenle.

"..ya ampun anak ini."

Ceklek!

Pintu kamar Chenle terbuka membuat Renjun mengalihkan pandangannya.

MY FINCHANTER OMEGA (NOMIN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang