Twelve

6.3K 671 33
                                    

Happy Reading

...



Kemarin Chenle sudah mengurus pendaftarannya di Neo High School, ia sangat bersemangat saat ini untuk berangkat ke sekolah barunya.
Chenle diantar sang Ayah yang kebetulan juga mau bersiap pergi ke restoran mereka.

"Chenle, nanti hubungi daddy ya."

"Daddy tenang saja! Aku masuk duluan ya dad,."

Chenle berjalan semakin memasuki lingkungan sekolah, bangunannya tidak terlihat tua mungkin karena cat yang mendominasi dan selalu diganti baru. Sudah cukup banyak siswa-siswi yang datang sebelum Chenle, dan ia menempati kelas 1-C.

Baru saja ia menginjakkan kakinya kedalam kelas, sebuah suara yang terdengar familiar memenuhi pendengarannya.

"Chenle!..wahh kau bersekolah disini juga? Sungguh sebuah keberuntungan ya, kita bisa satu sekolah..ah, apa kita satu kelas juga?? woh Daebak!"

Ucapan-ucapan itu bersamaan dengan cengiran menyebalkan nya menurut Chenle. Ia menatap malas orang yang berbicara panjang tadi.

"Dengarkan aku baik-baik, kau tidak lupa kan dengan yang kukatakan kemarin Park?..menjauh dariku adalah cara terbaik untuk bertahan hidup?" kata Chenle mencoba memperingati

Merasa lawan bicara terdiam, Chenle lalu melanjutkan langkahnya kedalam kelas dan mendudukkan pantatnya di bangku miliknya.

Namja tinggi yang bergender Alpha itu berlari kecil menghampiri Chenle yang sudah duduk "H-Hei, Chenle-ya~...kau punya tanggung jawab mengajaku."

Chenle tidak menghiraukan namja tinggi itu, menurutnya pemandangan luar melalui jendela adalah hal yang menarik dibanding namja itu.

"Hah..kau ini sangat menyebalkan! Bagaimana bisa aku mendapat partner sepertimu. Lihat, kau bahkan tidak peduli padaku." Ocehnya karena mendapati Chenle yang selalu cuek padanya.

Chenle berdiri dengan tatapan kesal ia menatap namja bermarga Park itu, "Kau bukan tahanan lagi! jadi untuk apa aku menjagamu? Hah! Kesepakatan daddyku sudah tidak berlaku jadi menjauhlah dariku Park Jisung!"

.
.
.

#Flashback

"Chenle, ini Park Jisung. Daddy ingin kau menjaga dan membimbingnya, Jisung akan mulai bekerja di restoran kita, jadi daddy ingin kau membimbingnya." Tutur Lei yen dengan Park Jisung yang berdiri disampingnya.

Merasa tak ada jawaban dari sang anak, Lei yen menghela nafas sejenak lalu melangkah menuju ruang kerjanya. Ia menganggap keterdiaman Chenle sebagai tanda setuju, walaupun Lei yen sendiri tahu Chenle pasti ingin menolak karena tidak setuju.

Chenle mendengus tidak suka menurutnya ini adalah hal yang merepotkan. Ia menoleh pada Jisung yang masih setia berdiri didepannya, memperhatikan sejenak penampilan namja tinggi yang menatapnya sambil ternyum kaku.

"Tampan juga..eh, apa yang kau pikirkan Chenle! Aish!" batinnya dalam hati sembari memukul dahinya beberapa kali.

Jisung menatap heran dengan tingkah Chenle, "kau kenapa?"

Chenle melayangkan tatapan tajam pada Jisung, bagaimanapun tampang Jisung, Chenle tetap tidak setuju kalau harus membuang-buang waktunya hanya untuk mengawasi Jisung.

.
.
.

"Daddy~ kenapa tidak daddy saja yang mengawasi Jisung?.. A-aku kan juga sibuk dengan sekolah baruku, jadi aku tidak bisa." Adu Chenle.

MY FINCHANTER OMEGA (NOMIN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang