Chapter 10. Tumbuh

118 11 0
                                    

Disclaimer : Detective Conan © Aoyama Gosho

Chapter 10.

.

.

~Juli 2009~

Sudah 4 hari ujian semester I dilaksanakan, dan hari jumat ini adalah hari kelima sekaligus hari terakhir pelaksanaannya. Siang ini ruang 8 nampak tenang karena guru pengawas sedang mengawasi para murid dengan santai. Pelajaran Bahasa Asing (Inggris) yang diujikan hari ini terlihat agak menyulitkan bagi sebagian murid. Tapi tidak bagi Shiho yang duduk di pojok kiri depan dekat meja guru dengan santainya menjawab soal yang menurutnya sangat mudah itu. Jelas saja, ibunya saja orang Inggris tentu saja bahasa itu adalah bahasa yang dengan mudah ia kuasai.

"Minna.. waktu ujian 20 menit lagi habis, yang sudah selesai bisa mengumpulkan lembar jawabnya kedepan dan diperbolehkan meninggalkan ruangan." Ucap Camel-sensei berdiri di depan kelas.

"Hai'.." ucap murid serempak.

Sebenarnya Shiho sudah selesai sedari tadi, tapi ia masih betah untuk berada di dalam kelas karena Ran dan Sonoko kelihatannya belum selesai , ia nanti juga pulang bersama Ran, tidak ada alasan untuk tidak menunggunya. Lain dengan Sera yang terbilang anak cerdas, ia sudah rampung mengerjakannya, tapi sama dengan Shiho, ia masih ingin menunggu 2 sahabatnya.

Teetttt..!

Bel tanda waktu ujian selesai pun terdengar. Segera para murid mengumpulkan lembar jawabnya kedepan. Dan mereka mulai menghambur keluar ruang ujian, tak terkecuali empat gadis yang dibicarakan tadi.

"Bagaimana Sonoko?" Tanya Ran sambil sibuk memasukkan alat tulisnya kedalam tas.

"Umm.. lumayan, walau aku tidak yakin tapi sepertinya bisa sampai 80%. Kalau kau Ran?" Jawab Sonoko.

"Ah, kau tahu sendiri kan pengetahuanku di bahasa asing tidak begitu bagus. Tapi berkat kita belajar bersama Shiho dan Sera, aku yakin 88% jawabanku tadi benar." Cengir Ran.

"Aku yakin kalian berdua setidaknya bisa lulus di mapel ini, sehingga tidak sia-sia kita belajar bersama." Ucap Sera.

"Benar. Kalian juga sudah berusaha." Tambah Shiho. Mereka berempat lalu beranjak pulang, dan saat melewati ruang 7, Ran menoleh ke dalam ruang kelas tersebut.

"Kenapa Ran? Apa kau mencari Shinichi?" Tanya Sonoko.

"Um."

"Seperti biasanya, dari hari pertama ujian ruang 7 selalu lebih dulu selesai daripada ruang kita, saat kita melewatinya pasti sudah kosong. Wajar saja, kalau penghuninya sebagian para orang cerdas. Termasuk Makoto-ku." Ucap Sonoko riang.

"Mungkin kau benar, Sonoko." Tambah Ran. "Dan juga apa Makoto-san sudah pulang duluan?"

"Biarkan saja, karena ujian sudah selesai ia berjanji mengajakku keluar malam ini. Hehe." Cengir Sonoko.

"Oh, ternyata.. Kau ini beruntung sekali ya, punya seseorang yang selalu perhatian padamu. Tidak seperti aku." Ujar Ran sedikit bernada cemburu.

"Ran, jika kau juga ingin Shinichi yang sangat tidak peka itu menjadi pacarmu kau harus bertindak lebih dulu. Jaman sekarang, sebagai perempuan tidak ada salahnya kau mencoba menyatakan perasaanmu duluan. Aku yakin dia tidak akan menolakmu." Ujar Sonoko yakin.

"Ta-tapi.. aku malu, Sonoko."

"Ah, kau ini.. nanti kuajari kau dengan jurus penakluk pria tampan ala Sonoko. Nanti pasti berhasil, hahahaha.." Ujar Sonoko dengan PeDe-nya membuat Sera dan Shiho hanya bisa sweatdrop.

Wisteria LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang