Chapter 12. Salju dan Kau

130 12 0
                                    

Diclaimer : Detective Conan © Aoyama Gosho

Chapter 12.

~Desember 2009~

Awal musim dingin ditandai dengan turunnya butir-butir salju pertama di bulan Desember. Meskipun di Beika yang notabene termasuk daerah Kanto, yang jarang turun salju, berbeda di daerah utara yang biasanya mengalami musim dingin yang berat dan salju tebal.

Waktu baru menunjukkan pukul 18.30. Shiho tengah asyik bersandar pada sofa dengan menyeruput secangkir coklat panas di depan TV. Meski tidak ada salju yang turun diluar rumah, tapi angin kering yang berhembus membawa suhu dingin yang menusuk tulang. Sambil membaca majalah fashion tanpa memperdulikan panasnya suhu secangkir coklat yang terlihat menghasilkan uap hangat itu. Tiba-tiba Fusae duduk di sebelah Shiho sambil membawa beberapa peralatan dan benda yang dalam sekali lihat orang lain tahu apa yang akan dilakukannya dengan semua benda tersebut. Sejak resmi menikah Fusae memang tinggal di rumah Hakase, tapi tak jarang juga ia kembali ke Shizuoka untuk mengurus bisnisnya. Segera Fusae menaruh benda yang dibawanya itu di meja yang memisahkan TV dan sofa.

"Okaa-san.." Shiho membuka suara dan mengarahkan pandangannya pada Fusae yang hanya menjawab dengan Hn?.

"Apa yang akan kau buat?" Tanya Shiho yang meskipun sudah bisa menebaknya dengan melihat beberapa gulung benang wol berwarna biru, hijau dan merah yang dibawa Fusae, tak ketinggalan buku panduan merajut setebal 2 cm. "Apa kau ingin membuatkan sesuatu untuk Hakase?"

"Hn. Aku ingin membuatkannya syal." Jawab Fusae yang serius membuat permulaan rajutan. "Syal lamanya sudah kusam dan lusuh, jadi tidak buruk juga untuk membuatkannya. Hehe." Tambah fusae bernada riang. Shiho hanya tersenyum tipis menanggapinya dan meneruskan kegiatannya dengan majalah fashionnya —tebakannya tepat‒.

"Oh ya, kapan pertunjukan sekolahmu diadakan?" Tanya Fusae mengarahkan pandangnnya bolak-balik ke buku panduan dan rajutan yang dipegangnya.

"3 minggu lagi." Jawab Shiho. "Apa Okaa-san akan datang menonton?"

"Um, jika tidak ada urusan ke Shizuoka, pasti aku akan datang, Shiho." Ujar Fusae. "Kau berperan jadi apa?"

"Iie, aku dibagian perlengkapan, Okaa-san."

"Berarti Okaa-san tidak bisa melihatmu di atas panggung ya?" Tanya Fusae.

"Hn." Suasana hening selama beberapa menit. Mereka masing-masing tenggelam dalam kegiatannya.

"Ne, Shiho.. apa kau tidak ingin membuat syal juga?" ujar Fusae yang telah merajut sepanjang 10 cm.

"Eh? Iie.." Jawab Shiho. "Aku tidak bisa merajut, dan juga syal lamaku masih bisa dipakai."

"Kau bisa mempelajarinya, ini tidak terlalu sulit." Jawab Fusae sambil menunjuk buku panduan merajut. "Kalau kau tidak membutuhkannya, kau bisa membuatkannya untuk seseorang." Lanjut Fusae tersenyum penuh arti.

"Iie, Arigatou atas saranmu Okaa-san.. demo, aku tidak tertarik." Tolak Shiho.

"Tidak ada salahnya kau membuatkan syal atau sweater untuk orang lain, seperti seorang pemuda misalnya. Hal itu kan yang banyak dilakukan gadis-gadis muda, apalagi di musim dingin seperti ini."

"Aku bukan tipe gadis seperti itu, Okaa-san."

"Eh? Lalu tipe gadis yang seperti apa? dingin? datar? atau bahkan galak?" ujar Fusae. "Ah, sepertinya benar begitu.." tambahnya mencoba membujuk Shiho.

"Eh?" pandangan Shiho beralih pada Fusae. "Kenapa Okaa-san berkata seperti itu?"

"Saat pertama kali bertemu denganmu itulah yang kupikirkan, Shiho." Melihat ekspresi Shiho yang sulit dijelaskan segera Fusae menambahkan. "Shiho.. setelah aku mengenalmu Okaa-san tahu kau gadis yang baik, walaupun dari luar kau kelihatan seperti tidak membutuhkan orang lain. Okaa-san tahu didalamnya adalah gadis manis yang rapuh." Jelas Fusae lembut.

Wisteria LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang