Part benar
Maaf banyak typo :l
Melihat jari-jari tangan dan kakinya yang sudah keriput, 2 menit yang lalu Ayu menyudahi acara berendamnya.
Tidak hanya jari kaki dan tangannya yang keriput. Kedua bibir Ayu sudah membiru dan detik ini terlihat menggigil juga.
Bagaimana tidak keriput jari-jarinya, dan bibirnya membiru dan menggigil saat ini. Hampir 50 menit lamanya Ayu berendam dalam buthtub. Di tambah dengan keadaan perut yang kosong dan lapar membuat wajah Ayu juga terlihat pucat saat ini.
Membuat Ayu dengan langkah tidak sabar mendekati pintu, dan membuka pintu kamar mandinya tidak sabar. Ingin segera memakai bajunya, dan juga mengisi perutnya yang sangat-sangat keroncongan di dalam sana.
Ayu merutuk kebiasaan buruknya yang tidak pernah membawa pakaian bersih untuk ia pakai di kamar mandinya. Kebiasaan buruk yang lain, faktor karena kebanyaakan Ayu sendiri di rumah dengan para pembantu yang ada dan mondar mandir di lantai bawah. Ayu hampir setiap hari akan keluar dalam keadaan telanjang bulat dari kamar mandi, dan akan memakai pakaiannya di depan ranjangnya atau di samping ranjangnya.
Tapi, entah kenapa hari ini, Ayu tidak melakukan kebiasaan buruknya itu. Ada handuk warna putih bersih yang membalut tubuh telanjangnya saat ini, dan kedua kaki mungil Ayu dengan langkah lebar mendekati lemari 3 pintu untuk mengambil pakaiannya.
Tapi, tangan Ayu yang ingin membuka lemari... hanya melayang di udara di saat...
"Aku kira isteri kecilku sudah mati di dalam kamar mandi. Kenapa lama sekali kamu mandinya, Ayu?"
Ucapan dengan nada sedang di atas, tapi entah kenapa terdengar datar dan mengejek di telinga Ayu membuat tubuh Ayu menegang kaku saat ini dan dengan jantung yang ingin meledak di dalam sana... Ayu... Ayu memegang kuat simpulan handuknya agar... agar handuknya tidak terlepas.
"Kelamaan mandi, membuatmu menjadi tuli isteri kecilku?"Ucap suara itu lagi, kali ini dengan nada mengejek yang tidak di tutupi sedikitpun.
Membuat tubuh Ayu seratus kali lipat semakin menegang kaku saat ini, dan sialnya mendengar kata isteri yang keluar dari mulut ... mulut Alex. Ya, orang itu adalah Pak Alex. Pak Alex yang sudah menikahi Ayu baik secara agama maupun secara hukum negara 4 hari yang lalu, membuat Ayu merasakan perasaan berbeda saat ini.
Dan Ayu sontak menatap keasal suara, di saat ada sesuatu yang ringan dan lembut menimpa tengkuknya di belakang sana.
Kedua bola mata Ayu yang bulat dan hitam pekat, tidak langsung menatap keasal suara. Tapi, Ayu terlebih dahulu menatap dan melihat pada sesuatu yang ringan dan lembut yang menubruk tengkuknya barusan.
Ternyata selembar dasi. Selembar dasi warna coklat yang ada di depan kedua kaki telanjangnya saat ini. Yang menimpa dan menubruk tengkuknya. Jelas itu ulah Pak Alex !
"Kemarilah Ayu. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengamu,"Ucap suara itu, kali ini dengan nada yang terdengar sangat serius, dan dengan gerakan kaku, Ayu mengangkat pandangannya untuk menatap keasal suara.
Reflek Ayu melangkah mundur, tapi sial! Tubuh Ayu malah mentok dengan lemari yang belum sempat Ayu buka tadi.
Dan Ayu juga reflek memegang erat-erat simpul handuknya di saat Ayu... Ayu baru sadar dan melihat kearah bawah--- ke kedua kaki Pak Alex.
Laki-laki itu saat ini, dengan wajah serius, dan tatapan yang sangat dalam padanya, duduk dengan tubuh tegap di pinggir ranjangnya. Kancing-kancing kemejanya semuanya sudah terbuka, dan laki-laki itu ini saat ini hanya mengenakan selembar bokser.
Kapan laki-laki itu datang?
Dan juga, apakah... apakah ini alasannya yang membuat Ayu entah kenapa kali ini di saat keluar dari kamar mandi mau mengenakan handuk. Rupanya ada Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayu ( Menikah Dengan Guruku)
Romance"Setiap aku menyentuhnya, sumpah yang ada dalam pikiran dan benak aku hanya kamu, Lisa. Bukan Ayu. Kamu tahu bukan, Aku menikahinya karena terpaksa. Bukan terpaksa, tapi kami di anggap melakukan hal yang tidak-tidak, dan para warga sialan itu salah...