Untitled Part 14

169 18 18
                                    

setelah sampai di rumah, irene langsung kekamarnya untuk mandi dan rebahan sambil baca wattpad. orang tuanya lembur jd dia tdk perlu menunggu orangtuanya pulang. dia masih terpikirkan oleh cerita temannya td.

klo dahyun itu mesum ke sesama jenis ia jd takut. tp, dia berusaha utk berpikir positif ke dahyun.

"aish, ga mungkin lah dia kyk gitu. hmm tp kan bs jd. aish dah lah"

ia memutuskan untuk turun dan pergi ke dapur utk makan. di rmh nya itu ada pembantunya jd dia tak benar-benar sendiri. ia memasak mie. karena ia mls masak yg berat atau yg butuh bnyk bahan.

dan saat masak ia merasa ada bulu-bulu yg menggeliat di kakinya. dan dia melihat itu teh naon, jd dia liat dan kaget.

"eh kont- astaghfirullah lucy ngapain disitu. aish ngagetin aja kmu"

lucy itu kucingnya, ya dia kaget soalnya beberapa hari ini ia tak bertemu dgn kucingnya itu. jd dia makan ditemani oleh lucy.

setelah makan ia balik ke kamarnya dan tak membawa lucy. ia melanjutkan kegiatannya lgi yg td sempat tertunda.

di apartemen yg sangat mewah, ada seorang yg sedang menikmati berendamnya sambil melihat pemandangan malam hari melalui kaca kamar mandinya. ia menenangkan pikiran dan hati dgn berendam air hangat.

setelah pikiran dan hatinya sdh tenang, ia menyelesaikannya dan memutuskan utk makan malam, sendiri. ia menyantapnya dgn lahap. dan setelah ia makan, dia memutuskan utk ke balkon apart nya ambil rokoknya dan menyulutnya.

ia merokok di balkon dgn ditemani dgn pemandangan malam hari yg indah. ada yg masih ia pikirkan dan cemaskan. jd, ia memutuskan utk menelpon org yg ia cemaskan.

halo

ya halo

udh makan?

udh, kmu udh blm? makan yaa klo blm

udh, aku udh makan

kmu knp ga pulang, hm?

aaa itu aku mls pulang aja
mama dmn?

mama? mama dirmh lah

rmh mama kan?

ya sayang

oke, ydh ma udh dlu aku mau nugas

ydh semangat nugasnya syg

yaa

bohong bener ni org mo nugas. setelah menelpon mamanya, ia memutuskan utk keluar utk mencari udara segar. ia memutuskan utk minum soju di minimarket dekat rumah ayahnya. dia tdk berani ke club, nanti ia di gorok ma maknye.

ia duduk di bangku luar minimarket. supaya seger ae. ia menikmati soju nya.

sementara itu, irene kehabisan cemilan lgi. dan memutuskan pergi ke minimarket dekat rmhnya. sesaat ia sampai, ia melihat ada seulgi yg sedang meminum soju. ia tak berani menegurnya.

tanpa menunggu lama ia masuk ke minimarket utk membeli cemilan.

seulgi menyadari irene ke minimarket yg sm dengannya. ia melihat irene saat ia mengantri membayar cemilannya. sesaat irene keluar minimarket. mereka saling menatap mata satu sm lain.

"hmm, rmh lu deket sini?"

"iya, rmh kmu jg deket sini kan? pas itu aku liat kmu pulang"

"hmm, itu bkn rmh gue. itu rmh bapak tua"

"bapak tua?"

"dah ga penting, kmu eh lu mau pulang?"

"hmm" ia melihat kondisi seulgi yg terlihat galau ini, dan memutuskan utk menemaninya minum

"ga, aku boleh duduk disini?"

"bole bole" ia menarik bangku didepannya. lalu, mempersilakan irene utk duduk

"silakan"

"makasih"

"hmm, kmu knp minum alkohol? kan blm cukup umur"

"ah iya tp, alkohol membantu utk menghilangkan beban pikiran dan hati"

"kmu sering ya minum kyk gini?"

"mayan, hehe"

"ish, ga boleh sering-sering, ga bagus utk kesehatan. kmu jg ngerokok kan?"

"i-iya k-kok bs tau?"

"aku pernah liat kmu ngerokok di atap sekolah"

"oh heheh, hmm oh iye, hmm lu suka org yg kyk gmn?"

"tipe ideal?"

"iya"

"oh, aku suka klo dia itu jd dirinya sih. dan sebenernya aku ga punya tipe ideal buat org yg aku sukain sih, asal dia sehat aja"

"sehat?"

"iya, kyk ga ngerokok sm minum alkohol"

"o-oh baiklah"

"klo kmu gmn?"

"klo aku-

TBC

gantung again

untitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang